KEUTAMAAN 10 hari terakhir Ramadan. Tidak terasa, puasa kita hari ini telah memasuki 10 hari terakhir dari bulan Ramadan.
Sebentar lagi bulan yang penuh berkah ini akan segera meninggalkan kita, dengan membawa segala catatan amal perbuatan kita untuk selanjutnya dilaporkan kepada Tuhan semesta alam.
Tentu laporan itu adalah sebagai bukti apakah puasa kita nantinya bisa menjadi saksi yang menolong kita di hadapan Allah.
Atau sebaliknya sebagai saksi yang memberatkan kita.
Sesuai kalender, masih ada 9 atau 10 hari lagi.
Selama sisa hari ini, Ramadan masih akan setia menemani kita dengan segala keberkahan dan keistimewaannya.
Bahkan keistimewaannya itu semakin bertambah dan meningkat bersamaan dengan habisnya bulan Ramadan.
Hal ini terbukti dengan semakin giatnya Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam dan para sahabat dalam melakukan ibadah dan amal saleh.
Dalam riwayat Imam Bukhari, dari Aisyah, ia berkata:
Bila masuk sepuluh (hari terakhir bulan Ramadan) Rasulullah mengencangkan kainnya (menjauhkan diri dari menggauli istrinya), menghidupkan malamnya, dan membangunkan keluarganya.
Follow Official WhatsApp Channel chanelmuslim.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Di antara ibadah dan amal saleh yang dilakukan Rasulullah di 10 hari terakhir adalah menghidupkan malam.
Barang siapa mendapati Ramadan dalam keadaan sehat dan sebagai orang muslim, lalu berpuasa pada siang harinya, melakukan shalat pada sebagian malamnya,
menundukkan pandangannya, menjaga kemaluannya, lisan dan tangannya, serta menjaga shalatnya secara berjamaah dan bersegera berangkat untuk shalat Jumat.
Sungguh ia telah puasa sebulan (penuh), menerima pahala yang sempurna dan mendapatkan Lailatul Qadar.” (HR. Ibnu Abid-Dunya).
Baca juga: Kultum Ramadan Hari Kesembilanbelas, Islam Memuliakan Wanita
Kultum Ramadan Hari Kedua Puluh, Keutamaan 10 Hari Terakhir Ramadan
Selain itu, Rasulullah juga membangunkan keluarganya untuk shalat pada malam-malam sepuluh hari terakhir.
Ath-Thabari meriwayatkan dari Ali Radhiyallahu ‘Anhu:
Bahwasanya Rasulullah membangunkan keluarganya pada sepuluh hari terakhir dari bulan Ramadan, dan setiap anak kecil maupun orang tua yang mampu melakukan shalat.
Dalam hadits shahih diriwayatkan, bahwa Rasulullah mengetuk (pintu) Fathimah dan Ali pada suatu malam seraya bersabda:
Tidakkah kalian bangun lalu mendirikan shalat. (HR. Bukhari Muslim).
Termasuk ibadah yang biasa dilakukan Rasulullah di 10 hari terakhir juga adalah iktikaf di masjid.
Salah satu tujuan iktikaf adalah totalitas penghambaan diri kepada Allah.
Iktikaf disyariatkan di dalam dan di luar bulan puasa.
Namun dalam bulan puasa, terlebih pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadan, keutamaan iktikaf semakin bertambah.
Bahwasanya Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam senantiasa beriktikaf pada sepuluh hari terakhir dari Ramadan, hingga Allah mewafatkan beliau. (HR. Bukhari Muslim).
Selain amalam-amalan pribadi, dianjurkan juga meningkatkan amalan sosial.
Tidak akan mencapai tingkatan kesempurnaan takwa, hingga mampu mencapai ketakwaan secara pribadi dan sosial.
Sumber: Kumpulan Kultum Terlengkap Sepanjang Tahun – Dr. Hasan El Qudsy
[Sdz]