PENGGUNAAN QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard) sebagai metode pembayaran non tunai semakin meningkat di masyarakat.
Anggota DPR RI Fraksi PKS dari daerah Pemilihan Jakarta Timur, Dr. Hj. Anis Byarwati termasuk salah satu anggota dewan yang rajin memberikan sosialisasi QRIS sejak kebijakan ini diluncurkan Bank Indonesia.
Dalam Media Gathering, Selasa (24/10/2023), Anis mengatakan bahwa peran media massa sangat dibutuhkan untuk mendorong peningkatan penggunaan QRIS di masyarakat.
“Teman-teman media ini perannya sangat penting dalam mensosialisasikan kebijakan ini, termasuk juga dalam mempublikasikan kegiatan anggota dewan karena masyarakat berhak tahu,” ujar Anis.
Lebih lanjut, menurut Anis, menggunakan pembayaran non tunai dengan QRIS merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan transaksi digital.
“Saat ini, hampir semua aktivitas masyarakat sudah bisa dilakukan melalui handphone. Dengan menerapkan transaksi non tunai atau secara digital, akan mempermudah aktivitas keseharian masyarakat,” kata Anis yang merupakan anggota Komisi XI DPR RI itu.
baca juga: Sosialisasikan Penggunaan QRIS Bersama BI, Anis Dukung Peningkatan Pembayaran Non Tunai
Anis Byarwati Dorong Peran Media Massa dalam Sosialisasi Penggunaan QRIS
Lebih lanjut, Wakil Ketua Badan Akuntabilitas Keuangan Negara (BAKN) ini menambahkan,
“Dengan menggunakan QRIS masyarakat jadi lebih mudah, karena tidak perlu menyimpan uang untuk transaksi dan merchant tidak perlu menyediakan uang kembalian. Transaksi dengan QRIS juga lebih aman. Masyarakat terhindar dari peredaran uang palsu,” ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Bank Indonesia DKI Jakarta, Yufrizal, menjelaskan bahwa transaksi digital menggunakan QRIS dapat menjangkau seluruh kalangan masyarakat.
“Dengan tagline QRIS ‘Cemumuah’ transaksi digital akan menjadi lebih cepat, aman, mudah dan handal,” kata Yufrizal.
Sementara itu, Alhamdi Alfi Fajri dari Bank Indonesia mengungkapkan, pengguna QRIS di Indonesia mencapai 5,3 juta atau 13,3% pangsa nasional yang tumbuh 2,45% (month-to-month).
“Bank Indonesia sendiri menargetkan total pengguna QRIS pada tahun 2023 yaitu 45 juta dengan target volume transaksi QRIS mencapai 1 miliar transaksi,” jelas Alfi.
Lebih lanjut, Alfi mengungkapkan, volume transaksi terbesar berasal dari daerah Jakarta Selatan yaitu 25.661.099 per Agustus 2023.
Selain pengguna dan volume transaksi, merchant QRIS juga mengalami pertumbuhan yang cukup pesat yakni 2,57% (mtm) mencapai 4,9 juta atau 17,4% pangsa nasional
“Hal ini dipengaruhi juga oleh sistem QRIS yang terus diperbarui menggunakan prinsip 3I, yaitu Integrasi, Interoperabilitas, Interkoneksi yang memungkinkan pengguna dapat men-scan QR dari semua PJSP,” kata Alfi.
Ke depannya, QRIS juga akan merambah banyak sektor, di antaranya fitur QRIS Cross Border yang diharapkan dapat menjadi solusi transaksi antar negara dengan inisiatif Regional Payment Connectivity (RPC).[ind]