KOMUNITAS anak muda peduli lingkungan Ayo Less Waste (ALW) mengadakan pelatihan jurnalistik dasar untuk mendukung aktivitas mereka dalam mengedukasi lingkungan.
Dalam pelatihan yang digelar pada Sabtu (15/07/2023) tersebut, peserta didorong untuk menguasai teknologi dan media digital, serta memahami teknik penulisan berita sesuai kaidah 5W+1H.
Kepala Divisi Media ALW Aryani Rahmadita atau akrab disapa Arta mengatakan pelatihan jurnalistik ini adalah upaya untuk meningkatkan kemampuan para aktivis.
“Pelatihan jurnalistik ini upaya agar tim media ALW dan SONAR sebagai komunitas lingkungan mampu menulis berita dengan baik dan benar, sebagai press release ataupun artikel untuk di-publish,” papar Arta.
Mengusung tema lingkungan, pelatihan diikuti anggota ALW, serta Sobat An Nashr (SONAR) Masjid An Nashr. Pelatihan jurnalistik ini membekali media ALW dalam menulis berita di media sosial.
Sebagai pemateri, Redaktur Pelaksana ChanelMuslim.com Indah Puspita Rukmi mengatakan, langkah pertama sebelum menulis yaitu menentukan topik dan membuat kerangka.
“Pentingnya memahami 5W+1H untuk mengawali menulis, memudahkan seorang penulis mengembangkan tulisan,” ungkap Indah.
Baca juga: Sekolah Pemikiran Islam Gandeng Rumah Peradaban Gelar Pelatihan Jurnalistik Dasar
Pelatihan Jurnalistik Dasar Bantu Aktivis Ayo Less Waste Edukasi Lingkungan
Selain itu, Indah menambahkan, seorang jurnalis lingkungan hidup juga harus dapat memahami teknik penulisan berita yang menjadi acuan dalam membuat berita.
“Kaidah penulisan berita 5W+1H meliputi What (apa), Why (mengapa), Where (di mana), When (kapan), Who (siapa), How (bagaimana),” jelasnya.
Tak hanya itu, menurut Indah, seorang jurnalis yang menguasai teknik penulisan berita dapat mengangkat isu yang komprehensif, dimulai dari menentukan lead dan isi, teknik wawancara, lalu menyempurnakan tulisan.
Selain itu, Indah juga menjelaskan pentingnya seorang jurnalis lingkungan untuk bergabung dalam komunitas lingkungan.
“Seorang jurnalis lingkungan hidup dituntut menyukai hal-hal yang berkaitan dengan lingkungan hidup sehingga dia dapat mengedukasi masyarakat lewat tulisannya yang tidak menggurui tapi mengena,” tambahnya.
Seorang jurnalis lingkungan hidup juga harus dapat menguasai teknologi dan media digital, serta berasosiasi dengan komunitas atau organisasi lingkungan hidup baik nasional dan internasional.
Hal tersebut akan mendukung kiprahnya dalam mengedukasi lingkungan kepada masyarakat.
Semakin menguatkan materi yang dipaparkan, peserta mengaplikasikan materi yang diberikan dengan praktik membuat press release.
Pelatihan Jurnalistik Dasar Bagi Pemula berlangsung di Co-Working Space Masjid An Nashr, Bintaro.
Kegiatan ini merupakan kolaborasi ALW (komunitas lingkungan berbasis dakwah), bersama Sobat An Nashr (SONAR) Remaja Masjid An Nashr untuk memberikan bekal dalam kepenulisan. [ind/Arta]