LPPOM MUI mengakselerasi pasokan daging halal dengan Festival Syawal diselenggarakan dengan tajuk “Jaminan Halal Dimulai dari Hulu.”
Makanan minuman di Indonesian wajib halal di Oktober 2024.
Hal ini menjadi tantangan semua pihak terkait rendahnya jumlah Rumah Potong Hewan (RPH) dan Rumah Potong Unggas (RPU) yang mampu memasok daging halal.
Untuk mengatasi hal ini, LPPOM MUI mengadakan kegiatan Festival Syawal yang diselenggarakan dengan tajuk “Jaminan Halal Dimulai dari Hulu.”
Acara diselenggarakan sebagai bentuk kepedulian LPPOM MUI terhadap kehalalan produk yang beredar di Indonesia, dimulai dari sumber awal rantai produksi halal yakni pemotongan daging.
Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo, menyampaikan apresiasinya kepada LPPOM MUI yang sudah mendedikasikan diri selama 34 tahun dalam mensertifikasi kan kehalalan produk yang beredar di Indonesia.
”Saya mengapresiasi Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan dan Kosmetika Majelis Ulama Indonesia atau LPPOM MUI atas prakarsa kegiatan festival syawal 1444 H bertemakan “Jaminan Halal Dimulai dari Hulu”,” ujar Bambang.
Kegiatan yang berlangsung pada tanggal 6 – 31 Mei 2003 itu, lanjut Bambang, senantiasa mengingatkan dan mendorong pentingnya sertifikasi halal bagi produk dan bagi rumah pemotongan hewan untuk bersertifikat Nomor Kontrol Veteriner (NKV).
Hal ini, lanjutnya, akan menjadi bagian dari peran dan tanggung jawab kita semua.
“Saya memberikan penghargaan kepada LPPOM MUI yang senantiasa hadir untuk membantu UMKM dan masyarakat luas pengguna-pengguna produk halal di Indonesia,” tambahnya.
Bambang berharap LPPOM MUI senantiasa terdepan dalam integritas, inovasi dan sinergi dalam industri halal nasional dan internasional.
“Sukses dan jaya selalu LPPOM MUI,” demikian Bambang menyampaikan dalam sambutannya.
Baca Juga: LPPOM MUI Menggelar Kelas Pengenalan Sertifikasi Halal Gratis
LPPOM MUI Akselerasi Pasokan Daging Halal dengan Festival Syawal
Sementara itu, Direktur Utama LPPOM MUI, Muti Arintawati, mengungkapkan bahwa tantangan besar dalam sertifikasi halal terkait pasokan bahan baku turunan hewani.
Riset KNEKS bersama Halal Science Center IPB University pada tahun 2021 menunjukkan bahwa 85% RPH belum memiliki sertifikat halal.
“Tentu ini bisa menjadi tantangan besar bagi Indonesia yang bercita-cita melakukan sertifikasi 10 juta produk halal,” kata Muti.
Alhamdulillah, gelaran Festival Syawal LPPOM MUI 1444H telah diikuti oleh 2.282 peserta Bimbingan Teknis dan 30 Rumah Potong Hewan yang sedang dalam proses sertifikasi.
Empat (4) RPH di antaranya akan dilakukan penyerahan Sertifikat Halal hari ini di RPH Rawa Terate, Jakarta Timur.
“Harapannya, kegiatan ini memicu pasokan daging halal dan kesadaran sertifikasi halal untuk RPH / RPU di seluruh Indonesia,” pungkas Muti.
Bank Indonesia yang diwakili oleh Deputi Direktur, Departemen Ekonomi dan Keuangan Syariah Bank Indonesia, M. Irfan Sukarna, menyatakan perhatian Bank Indonesia terhadap pelaksanaan sertifikasi halal.
Hingga saat ini, sudah banyak pelaku usaha, khususnya UMKM, yang pembiayaan sertifikasi halalnya dibantu oleh Bank Indonesia.
“Apabila jika dilakukan secara sinergi disertai inovasi antara KNEKS maupun berbagai pemangku kepentingan, seperti LPPOM MUI dalam mendorong akselerasi sertifikasi halal,” ungkap Irfan.
Festival Syawal ini, menurut Irfan, dapat menjadi referensi untuk mempercepat akselerasi sertifikasi halal di Indonesia.
“Selain itu, kegiatan ini juga berkontribusi nyata dalam tercapainya visi Indonesia menjadi pusat industri halal dunia,” tutup Irfan.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Pusat Registrasi dan Sertifikasi Halal (BPJPH), Siti Aminah menyampaikan, Sebanyak 30 juta produk usaha membutuhkan sertifikasi halal.
“Namun hingga kini, baru sekitar 725.000 produk yang bersertifikat halal dan 405.000 di antaranya berasal dari sektor UMKM,” kata Siti.
Jika dibandingkan dengan total UMKM di tanah air yang mencapai 64,2 juta, jumlah ini masih sangat kecil jadi sinergi dari berbagai pihak dibutuhkan untuk mendorong akses sertifikasi halal.
“Semoga dengan penyerahan Sertifikat Halal kepada perwakilan pelaku usaha ini, akan memicu gelombang pelaku usaha lainnya untuk bersama mensertifikasi usahanya sehingga menjadi produk atau sebelihan yang halal untuk dinikmati dan barokah,” ucap Aminah.
Selain itu, Kepala Dinas PPKUKM, Suharini Eliawati, menyampaikan ucapan terima kasih atas dipilihnya RPHU Rawa Terate sebagai tempat diselenggarakannya penutupan festival ini.
“Terpilihnya 4 Pelaku Usaha RPHU Rawa Teratai ini tentunya memotivasi semua pihak agar seluruh pelaku usaha baik di RPHU Rawa Terate atau RPH lainnya untuk segera melaksanakan sertifikasi halalnya,” kata Suharini.
Selama tiga tahun terakhir, LPPOM MUI menyelenggarakan program Festival Syawal untuk mendukung program pemerintah terkait akselerasi sertifikasi halal.
Pada 2021 dan 2022, LPPOM MUI berfokus untuk mendorong UMKM yang memiliki produk unggulan daerah.
Sementara tahun ini, fokus dititikberatkan pada pasokan bahan dari hulu, yaitu RPH.
“Pemilihan RPH sebagai target Festival Syawal tahun ini karena kami melihat kehalalan di hulu menentukan kesuksesan kehalalan produk di hilir,” jelas Muti.
Muti berharap, Festival Syawal dapat mendorong tercapainya sertifikasi halal bagi produsen makanan dan minuman dengan penyediaan bahan baku yang jalal.
“Sehingga, target wajib halal yang telah ditetapkan pemerintah pada 2024 dapat tercapai,” demikian Muti menutup Festival Syawal 1444.[ind]