HOAKS ada sejak zaman Nabi Adam alaihis salam dan berkembang hingga saat ini. Parahnya, orang-orang yang termakan berita hoaks dapat tersesat dan menyesatkan orang lain dari apa yang ia terima dan sebarkan.
Lini masa Twitter dan Facebook tengah diramaikan terkait berita ruang server Bank Syariah Mandiri (BSI) diruqyah. Berita itu sempat trending dan menimbulkan pertanyaan serta keresahan warganet.
Namun, kabar itu telah dibantah. Ust Oni Sharoni yang turut berada dalam foto tersebut menegaskan bahwa berita tersebut hoax. [Republika, 11/5].
Penulis buku Journey to the Light, Uttiek M. Panji Astuti menulis artikel berjudul Hoax dari Masa ke Masa, (11/5/2023).
Dalam literatur Islam, berita hoaks dikenal dengan istilah isya’ah, yakni rumor atau desas-desus yang mengandung unsur bohong, palsu dan dusta.
Menjadi fatal ketika hoaks itu sengaja disebarkan dengan tujuan fitnah, adu-domba, kebencian, permusuhan, dan seterusnya.
Hoaks bukanlah hal baru. Bahkan sama tuanya dengan peradaban manusia. Manusia yang menjadi korban hoaks pertama adalah Nabi Adam dan Ibunda Hawa.
Pembuat hoaks itu Iblis.
Hoaks dari Zaman Nabi Adam Hingga Saat Ini
“Tuhanmu melarang kamu berdua untuk mendekati pohon ini, agar kamu berdua tidak menjadi malaikat atau tidak menjadi penghuni yang kekal di dalam surga.” [QS Al ‘Araf: 20].
Ketika Nabi Adam terlihat masih ragu, Iblis kembali meyakinkan dengan perkataan, “Sesungguhnya aku ini adalah benar-benar termasuk para penasihatmu.” [QS al-‘Araf:21).
Akibatnya sungguh fatal. Perkataan dusta itu akhirnya menggelincirkan kedua manusia mulia itu dari surga.
Zaman terus berganti, kelakuan Iblis yang menyebarkan hoaks ternyata ditiru manusia. Banyak yang “celaka” karenanya.
Bahkan ada anak yang tega menyebarkan berita hoaks pada ayahnya sendiri, seperti yang dilakukan saudara-saudara Nabi Yusuf.
“Wahai ayah kami! Sesungguhnya kami sedang berlomba dan kami tinggalkan Yusuf di dekat barang-barang kami, lalu dia dimakan serigala, dan engkau tentu tidak akan percaya kepada kami, sekalipun kami berkata benar.” [QS Yusuf:17].
Baca Juga: Hoaks Mengenai Aisyah tidak Percaya Miraj
View this post on Instagram
Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam pun berkali-kali “diganggu” dengan kabar bohong semacam ini.
Dari isu wafatnya Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam di perang Uhud, terbunuhnya sahabat Utsman ibn Affan sebelum Baiat Ridwan,
hingga kabar hoax terkeji tentang perselingkuhan Umahatul Mukminin Ibunda Aisyah dengan Shafwan bin Mu’aththal.
Pelaku penyebar hoaks pada masa Rasullah Shallallahu alaihi wa sallam yang paling terkenal adalah Walid bin Uqbah bin Abi Mu’ith.
Suatu kali, ia diperintahkan untuk menghimpun zakat ke Bani Mustahliq. Namun, sekembali ke Madinah, ia menyebar rumor bahwa Bani Mustahliq sudah bersiap-siap untuk menyerang Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam.
Hingga turunlah QS Al Hujurat: 6 yang memerintahkan manusia untuk bertabayun (klarifikasi) atas setiap berita yang beredar.
“Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu.”
Para pembuat hoaks kian hari kian canggih, dengan memanfaatkan sosial media. Barangkali Iblis sebagai pelaku hoaks pertama pun akan geleng-geleng kepala.[ind]