?
ChanelMuslim. com – Sahabat Wisata, sudah menjadi rahasia umum orang Minang memiliki jiwa perantau dan hampir di seluruh dunia tersebar orang Minang yang berasal dari beberapa wilayah di Sumatera Barat.
Agar silaturahmi perantau Minang di seluruh dunia tidak terputus maka Silaturahmi Minang Sedunia digelar selama 10 hari.
Pemerintah Kota Padang bekerjasama dengan Yayasan Almunawarah perwakilan dari Saudi Arabia serta didukung oleh Kementerian Pariwisata (Kemenpar) melalui Tim Percepatan Pengembangan Pariwisata Sumatara Barat (Sumbar) akan menyelenggarakan pertemuan (multaqa) Ulama dan Da’i keturunan Minang dari seluruh dunia (Eropa, Afrika, Arab Saudi, dan Asia Tenggara termasuk Indonesia) yang akan berlangsung di Hotel Grand Inna Padang pada 10 – 20 Juli 2017.
Acara pertemuan yang dikemas dalam ‘Silaturahmi Minang Dunia’ ini akan diikuti sekitar 700 peserta terdiri atas para Ulama; Saudi Arabia, Afrika dan Eropa (100 orang); Asia Tenggara (75 orang); provinsi seluruh Indonesia (50 orang); dan Sumbar (250 orang).
Penyelenggaraan pertemuan (multaqa) ini dimaksudkan untuk mengangkat Provinsi Sumbar sebagai tempat lahirnya para ulama besar Indonesia sekaligus mempromosikan Kota Padang yang tengah mempersiapkan diri sebagai destinasi atau kota tujuan wisata halal dunia.
Kepala Bidang Wisata Budaya Asdep Segmen Pasar Personal Kemenpar Wawan Gunawan mengatakan, dalam pertemuan Ulama dan Da’i keturunan Minang dari seluruh dunia yang berlangsung selama 10 hari tersebut akan digelar seminar yang berlangsung di Hotel Grand Inna Padang pada 17-20 Juli 2017 serta Festival Mandang sebagai festival budaya dan kuliner yang berlangsung di di Museum Aditiyawarman Kota Padang pada 16 -17 Juli 2017.
“Festival Mandang yang mendapat dukungan Kemenpar ini selain diperuntukan bagi para Da’i dan Ulama yang hadir pada seminar tersebut juga bermanfaat bagi masyarakat setempat. Dalam festival kuliner tersebut semua proses masak harus dilakukan di lokasi agar para peserta seminar dan masyarakat ikut melihat dan berpartisipasi dalam proses memasak rendang,” kata Wawan Gunawan dilansir laman Kemenpar.
Acara festival kuliner akan diikuti 104 kelurahan yang ada di Kota Padang. Selain itu juga digelar pementasan tari tradisional antara lain pencak silat dan permainan tradisional seperti permainan gasing, tarompah panjang, dan kesenian gambus.
Pihak panitia festival akan menyiapkan penterjemah bahasa Inggris dan bahasa Arab untuk mendampingi para peserta seminar yang datang ke festival kuliner dan budaya tersebut.
Yuk bergabung dalam gelaran Bertaraf Internasional. (jwt/kemenpar)