Cara meningkatkan keimanan kepada Allah sangat penting untuk diketahui. Alasannya adalah karena sebagai manusia, iman kita selalu naik-turun. Namun, lebih banyak turunnya sehingga lebih banyak lalainya juga. Apabila terlalu sering lalai mengingat Allah, hal tersebut tentunya sangat berbahaya karena bisa membuat kita tidak lagi merasakan kenikmatan ibadah.
Baca Juga: Kaitan Tauhid dan Keimanan bagi Seorang Muslim
4 Cara Meningkatkan Keimanan kepada Allah
Selain itu, kita juga mudah larut dalam kesedihan, bahkan menjadi depresi ketika ditimpa suatu masalah. Itulah mengapa penting sekali bagi kita selalu meningatkan kepercayaan kepada Allah.
Dilansir dari aboutislam.net, berikut empat cara meningkatkan keimanan kepada Allah
1. Luangkan waktu untuk merenung, teteskanlah air mata jika perlu
Tidak ada manusia yang bisa lepas dari kesedihan. Namun dalam Islam, ada cara untuk mengurangi kesedihan, yaitu dengan memohon kepada Allah untuk memberikan kekuatan dan kesabaran.
Luangkanlah waktu untuk merenung. Menyesali segala macam dosa-dosa kita. Air mata yang keluar akan mendatangkan keikhlasan dalam hati.
Meneteskan air mata memungkinkan emosi negatif dilepaskan daripada berubah menjadi kemarahan atau kepahitan yang memakan diri sendiri yang pada akhirnya bisa menghancurkan tawakal seseorang.
Namun, menangis saja tidak cukup jika tidak diiringi dengan kebijaksanaan reflektif. Dalam kesedihan, umat Islam perlu mengingat bahwa ada cara untuk mengingat Allah, seperti melalui doa, shalat istikharah atau memohon petunjuk, dan berzikir atau mengingat Allah terus-menerus.
2. Memahami situasi dan merencanakan langkah selanjutnya
Meskipun tawakal menunjukkan kepercayaan penuh kepada Allah, setiap Muslim perlu merencanakan tindakan selanjutnya ketika sebuah tantangan muncul dengan sendirinya.
Duduk dalam kemarahan atau frustrasi sama dengan menyerah dalam banyak situasi. Allah menyukai orang-orang yang membantu diri mereka sendiri, yang memperbaiki diri mereka sendiri dan yang terus-menerus berjuang untuk mencapai tujuan mereka atau mengatasi masalah demi-Nya.
Memahami situasi memungkinkan seseorang untuk memahami mengapa dia menghadapi rintangan tertentu atau mengapa dirinya merasa lalai. Nabi Muhammad pernah bersabda, “Barang siapa yang dikehendaki oleh Allah untuk kebaikan, Dia akan terlebih dahulu menyulitkannya.” (At-Tirmidzi)
Dengan demikian seorang Muslim yang beriman bangkit dari bencana dan secara konstruktif merangkul situasi dengan tenang.
3. Menikmati hidup saat ini dan meyakini bahwa waktu terus berlalu
Seorang Muslim yang mencari tingkat tawakal yang lebih tinggi juga harus melakukan kegiatan yang paling dia sukai, selama tidak bertentangan dengan ajaran Islam.
Melakukan kegiatan yang disenangi akan meningkatkan kebahagiaan dan energi positif dalam diri seseorang serta menjauhkan kita dari gangguan kesehatan.
Hal tersebut juga mendorong seseorang untuk selalu mengingat dan mensyukuri nikmat Allah, dan merasa bersyukur setiap saat. Dunia ini memang tempat yang sementara dan waktu terus berlalu.
Mengapa membuang-buang waktu dengan perasaan sedih dan tertekan, ketika seseorang bisa merasa bahagia karena beriman kepada Allah?
Masalah atau rintangan pada akhirnya akan berlalu, dan waktu serta kesabaran akan membantu seseorang untuk sembuh.
4. Berpasrah penuh kepada Allah
Terakhir, penting bagi kita untuk hanya berpasrah kepada Allah. Ketika kita mengalami suatu masalah, hal tersebut jangan justru membuat kita menjadi lalai.
Cepat-cepatlah ingat bahwa dunia adalah tempat tinggal sementara, jalan beraspal yang pada akhirnya akan menuju ke akhirat.
Dengan demikian, bagaimana kita berefleksi, bereaksi, dan menanggapi kesulitan yang diberikan oleh Allah akan memengaruhi tujuan kita untuk mencapai keridhaan Allah.
[Cms]