ChanelMuslim.com- Dunia saat ini seperti ladang. Akhirat nanti tempat kita memanen. Tanam apa saja yang baik. Meskipun nilainya kecil.
Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam pernah mengatakan, “Addun-ya mazra’atul akhirat.” Dunia itu ladangnya akhirat.
Seorang mukmin menjadikan dunia ini sebagai tempat untuk menanam berbagai kebaikan. Sekecil apa pun tanaman kebaikan itu.
Di masa lalu, ada orang sangat tua yang menanam pohon buah. Ia tanam bibit itu dan ia rawat sedemikian rupa agar bisa tumbuh sehat. Ia bayangkan bahwa suatu saat pohon itu akan berbuah, walaupun butuh waktu tahunan.
Ketika dalam jerih payahnya itu, ada seseorang mengatakan, “Wahai Pak Tua, buat apa kamu menanam pohon. Berbuahnya masih lama. Kamu tidak akan bisa menikmatinya.”
Pak Tua itu menjawab, “Memang aku tidak bisa menikmati buahnya. Tapi aku bisa menikmati pahala dari kebaikan yang dihasilkan dari pohon yang aku tanam ini.”
Pak Tua itu adalah salah seorang sahabat Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam. Ia bernama Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, salah seorang sahabat Nabi yang usianya di atas seratus tahun.
Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam pernah memotivasi para sahabat untuk cinta dengan sedekah, sekecil apa pun sedekah itu.
Nabi bersabda, “Jauhkanlah dirimu dari api neraka, walaupun hanya dengan sepotong kurma….”
Betapa murahnya hanya sepotong kurma. Tapi jika diniatkan ikhlas karena Allah, akan memberikan nilai yang luar biasa.
Para dhuafa di masa Nabi pernah curhat tentang keadilan bersedekah. Mereka tidak bisa bersedekah seperti para sahabat dari kalangan orang kaya. Sementara, orang-orang kaya bisa beramal saleh seperti yang dilakukan para dhuafa.
Nabi menjelaskan bahwa ucapan yang baik bisa bernilai sedekah. Seperti, ucapan alhamdulillah, subhanallah, ajakan dakwah, juga menjauhkan duri dari jalan.
Jadi, jangan pernah tunda amal kebaikan. Dan, jangan pernah remehkan kebaikan, meskipun terlihat sedikit. [Mh]