ChanelMuslim.com – Pada tiga ayat pertama dalam surah An-Naas 1-3, Allah memerintahkan umatnya untuk berlindung kepada-Nya dari segala kejahatan atau kerusakan dengan tiga penyandaran, yaitu: Rabbinnaas, Malikinnaas, Ilahinnaas.
Yang pertama, قُلۡ أَعُوذُ بِرَبِّ ٱلنَّاسِ
Allah menyebut diri-Nya dengan Rabbunnaas sebagai Tuhan yang memberikan pemeliharaan dan pengawasan pada manusia, yang memberikan berbagai kemashlahatan dan apa yang manusia butuhkan. Itulah mengapa kita diminta untuk meminta perlindungan kepada-Nya.
Baca Juga: Doa Memohon Pertolongan Allah
An-Naas 1-3: Makna Rabbinnaas, Malikinnaas, dan Ilahinnaas
Ia mampu yang mencegah manusia dari kejahatan sesama manusia, dan menjaga mereka dari sesuatu yang dapat merusak mereka. Inilah makna Rabbunnaas.
Penyadaran ini juga memberik isyarat bahwa kekuasan-Nya yang sempurna, kasih sayang-Nya dan kebaikan-Nya yang luas, juga ilmu-Nya tentang segala sesuatu terutama mengenai apa yang baik dan yang buruk bagi hamba-Nya.
Dengan meminta perlidungan kepada-Nya, Ia akan menjawab doa manusia untuk menyingkap kesedihan dan kekhawatiran mereka.
Yang Kedua, مَلِكِ ٱلنَّاسِ
Allah sebagai Malik atau Raja, untuk menunjukkan bahwa hubungan manusia dengan Allah adalah hubungan hamba dengan penguasa. Penguasaan-Nya meliputi segala sesuatu yang berjalan sesuai dengan kehendak-Nya.
Dengan meminta perlindungan kepada Raja manusia ini juga bermakna bahwa Allah yang memiliki kekuasaan yang sempurna bagi manusia, dan raja yang seharusnya yang ditakuti dan disegani seluruh manusia.
Namun, tidak hanya raja yang ditakuti dan disegani, Allah juga raja yang melindungi, membantu, dan memberikan naungan kepada manusia.
Raja yang menjadi tempat manusia berserah apabila musuh menyerangnya. Mereka juga akan mengadu untuk meminta tolong kepada Allah apabila musuh datang dengan senjatanya. Allahlah sebaik-baik Raja, inilah makna dari Malikinnaas.
Yang Ketiga, إِلَـٰهِ ٱلنَّاسِ
Allah adalah satu-satunya Tuhan manusia yang paling berhak untuk disembah. Tidak ada yang bisa menyekutukan-Nya dalam hal apapun, baik dalam rububiyyah-Nya, uluhiyyah-Nya maupun asma’ dan sifat-Nya.