SAHABAT muslim, ketika kita berdoa, dianjurkan untuk menghayati dan merenungi doa yang kita panjatkan. Serta menghadirkan hati dan keyakinan dalam berdoa agar kekhusyu’an doa dapat diraih.
Doa adalah kekuatan, melebihi segala kemampuan dan keterampilan. Sering kita mendengar berbagai kisah tentang keajaiban doa. Dan bahkan hanya doalah yang dapat merubah takdir yang telah di tetapkan Allah.
Baca juga : Mengawali Doa dengan Hamdalah dan Shalawat
Menghadirkan Hati dan Keyakinan dalam Berdoa
Seringkali seorang hamba merasa lelah berdoa karena tak kunjung dikabulkan. Adakah mungkin ada syarat-syarat dalam berdoa yang lalai kita lakukan.
Syarat utama dalam berdoa adalah menghadirkan hati dan mengharap kepada Allah Ta’ala agar mengabulkan doanya. Seperti yang Tirmizi riwayatkan hadits Abu Hurairah, bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda;
“Berdoalah kepada Allah sembari kalian yakin akan diijabahi. Sesungguhnya Allah Ta’ala tidak menerima doa dari hati yang lalai dan main-main.”
Disebutkan di dalam Musnad Ahmad dari Abdullah bin Amr bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa salam bersabda:
“Karena hati adalah wadah, sebagiannya lebih bisa memahami dibanding sebagian yang lain. Maka jika kalian meminta kepada Allah, mintalah kepada-Nya sembari kalian yakin diijabahi, sebab Allah tidak mengijabahi doa hamba dari hati yang lalai.”
Garis besar dari hadits diatas adalah hati yang lalai. Hati yang abai dari mengingat Allah dalam setiap aktivitas keseharian. Sementara seorang hamba mukmin hatinya selalu terpaut pada Allah.
Hati yang lalai dari Allah dan hanya menyebut nama-Nya di kala sedih, terkena musibah atau kegundahan. Sejatinya seorang muslim akan selalu mengingat Allah dalam keadaan sempit maupun lapang.
Bersihkan hati kita selalu dan tautkanlah pada Allah Ta’ala sang pemilik kehidupan. Berdoalah dengan ikhlas hanya untuk Allah semata.
Laksanakanlah perintah-perintah Allah dengan cara melaksanakan ketaataan-ketaataan dan menjauhi larangan-larangan-Nya serta meninggalkan maksiat.
Jaujilah keharaman dalam hal makanan, pakaian, minuman dan hal lain yang berkaitan dengan muamalah.
Awalilah doa dengan menyebutkan amal shaleh. Doa adalah keajaiban yang telah diajarkan Nabi kita Shallallahu ‘alaihi wa sallam. [MRR]
Sumber : Amalan Penghilang Susah, Musthafa Syaikh Ibrahim Haqqi, Penerbit Aqwam