VIRAL khutbah Jumat seorang pejabat tanpa shalawat Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, bagaimanakah statusnya? Apakah khutbahnya tetap sah atau tidak?
Ustaz Farid Nu’man Hasan menjelaskan, dalam Al Fiqhu ‘alal Madzaahib Al Arba’ah, karya Syaikh Abdurrahman Al Jaziiriy Rahimahullah menjelaskan tentang rukun-rukun khutbah Jumat.
1. Hanafiyah
Rukun khutbah hanya satu, yaitu adanya dzikir yang sempurna dan menyeluruh baik sedikit atau banyak.
2. Malikiyah
Rukun khutbah juga satu, yaitu adanya tahdzir (peringatan) dan tabsyir (pemberitaan kabar gembira) dalam khutbah.
3. Syafi’iyyah
Rukun khutbah ada lima:
– Pujian kepada Allah
– sholawat kepada Nabi Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam
– Wasiat Taqwa
– Membaca ayat Alquran
– Doa buat kaum muslimin
Baca Juga: Khutbah Jumat tentang Pentingnya Menjaga Kerukunan Antar Masyarakat
Khutbah Jumat Tanpa Shalawat
4. Hambaliyah
Rukun khutbah ada empat:
– Pujian kepada Allah
– sholawat kepada Nabi Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam
– Membaca ayat Alquran
– Wasiat Taqwa
(Al Fiqhu ‘alal Madzahib Al Arba’ah, 1/362. Cet. 1. Darul Quds)
Jadi, jika pakai standar madzhab Syafi’iy dan Hambaliy, maka khutbah yang tidak ada shalawat maka khutbah tersebut gugur alias tidak sah.
Ada pun bagi mazhab lain, tidak masalah tanpa shalawat.
Ini juga pendapat Imam Shiddiq Hasan Khan, bahwa khutbah sudah cukup dengan adanya khutbah itu sendiri karena itulah tujuan orang ingin mendengarkan khutbah.
Wallahu a’lam.
Sahabat Muslim, itulah penjelasan Ustaz mengenai khutbah tanpa shalawat. Jadi jelas ya, ada perbedaan pendapat mengenai sah atau tidaknya khutbah tersebut.
Tergantung pendapat mana yang lebih kuat kamu yakini. Yang terpenting, tetap jaga toleransi.[ind]