Chanelmuslim.com – Masih dalam kebiasaan tidur Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam, dimana beliau biasa meletakkan tangan beliau di bawah pipi ketika tidur. Hal ini mungkin -‘tanpa mengabaikan bahwa ini adalah sunnah,- dikarenakan beliau tidak memiliki bantal, sehingga meletakkan tangannya di bawah pipi sebagai penyangga. Dan, sekiranya benar anggapan orang yang mengatakan bahwa beliau melakukan hal ini dikarenakan tidak mempunyai bantal, maka ini merupakan contoh keteladanan yang sangat agung dari kehidupan pribadi beliau yang sederhana dan bersahaja. Anda dapat membayangkan, bagaimana seorang yang demikian terhormat, seorang kepala negara, sekadar bantal saja tidak punya!
Baca Juga: Prospek Penanggulangan Kemiskinan 2022 Penuh Tantangan
Meletakkan Tangan Di Bawah Pipi
“Dan dari Hudzaifah bin Al-Yaman Radhiyallahu Anhu, ia berkata, ‘Apabila Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam hendak tidur, beliau meletakkan tangannya di bawah pipinya’.” (HR. Al-Bukhari)
Yang dimaksud dengan “meletakkan tangannya di bawah pipinya,” ialah meletakkan tangan kanan di bawah pipi kanan. Dan, tidur dengan menghadap ke arah kanan serta meletakkan tangan kanan di bawah pipi kanan adalah bentuk tidur Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam. Dengan posisi seperti inilah, beliau bisa tidur. Suatu posisi tidur yang sangat santun.
Dalam riwayat lain juga dari Hudzaifah disebutkan,
“Bahwasanya jika Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam hendak tidur, beliau meletakkan tangan kanannya di bawah pipinya.” (HR. At-Tirmidzi)
Tangan kanan yang diletakkan di bawah pipi kanan, adalah bagian telapak tangan kanan di bawah pipi kanan seraya menghadap ke arah kanan dengan tidur miring di atas bahu sebelah kanan. Dan, sekiranya kita tidak bisa meniru posisi tidur Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam seperti ini terus menerus hingga bangun, setidaknya kita dapat meniru beliau ketika hendak tidur. Adapun setelah tertidur, kemudian posisi kita berubah, maka hal itu sudah di luar kemampuan kita.
(sumber: 165 Kebiasaan Nabi, Abduh Zulfidar Akaha, Pustaka Al-Kautsar)