SUAMI dan istri dalam berkeluarga harus bersikap waspada menghadapi pergeseran nilai-nilai dalam keluarga yang bertentangan dengan ketentuan agama.
Karena keluarga yang dibangun harus sukses meraih kebahagiaan di dunia dan kebahagiaan di akhirat.
Ustazah Aan Rohanah menjelaskan bahwa selain harus bersikap waspada, juga harus melindungi keluarga untuk tetap berpegang kepada nilai-nilai agama dan berusaha menghindarkan mereka dari pergeseran nilai yang mengganggu keluarga.
Pergeseran nilai pada keluarga masa kini mencerminkan perubahan keyakinan, pemikiran, moral, sosial, budaya, dan ekonomi yang cukup signifikan.
Pergeseran nilai dalam keluarga yang harus dihindari adalah:
Follow Official WhatsApp Channel chanelmuslim.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
View this post on Instagram
1. Perubahan struktur keluarga. Sehingga muncul keluarga yang terdiri dari pasangan sejenis,
keluarga yang lebih senang single parent serta keluarga multikultural yang dibangun dengan perbedaan agama dan budaya.
Hal tersebut menyebabkan terjadinya perubahan dalam struktur keluarga dan peran masing-masing anggota keluarga.
2. Kesetaraan peran suami dan istri dalam mencari mencari nafkah untuk keluarga, suami terlalu sibuk sehingga tidak punya waktu yang cukup untuk menjadi imam bagi keluarga.
Begitupun istri yang bekerja di luar rumah, dan sangat sibuk mengejar karier profesionalnya sehingga tidak bisa melaksanakan kewajiban sebagai madrasah bagi anak-anaknya.
Menghindari Pergeseran Nilai dalam Keluarga
Baca juga: Krisis Nilai dan Moral dalam Pendidikan Keluarga
3. Komunikasi yang banyak dipengaruhi oleh teknologi digital, sehingga kurang kesempatan bertatap muka dan jarang berinteraksi secara fisik.
Hal tersebut bisa melemahkan hubungan emosional, cinta dan kasih sayang di dalam keluarga.
4. Nilai Individualisme lebih berpengaruh dari pada nilai-nilai kebersamaan, tolong menolong, saling meringankan beban dengan keluarga.
Sehingga lebih menekankan pada kebebasan dan pencapaian pribadi serta kurang peduli pada kondisi seluruh anggota keluarga.
5. Perubahan pola asuh anak. Kurang mengedepankan keteladanan serta bersikap berlebihan dalam kebebasan berpendapat dan menerapkan pola asuh yang sangat demokratis sehingga kurang arahan, nasihat dan bimbingan dari orang tua, padahal anak belum konsisten dalam berpihak kepada kebenaran.[Sdz]