3 PRINSIP pendidikan umat. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman dalam surat Ali-Imran ayat 164.
لَقَدْ مَنَّ اللّٰهُ عَلَى الْمُؤْمِنِيْنَ اِذْ بَعَثَ فِيْهِمْ رَسُوْلًا مِّنْ اَنْفُسِهِمْ يَتْلُوْا عَلَيْهِمْ اٰيٰتِهٖ وَيُزَكِّيْهِمْ وَيُعَلِّمُهُمُ الْكِتٰبَ وَالْحِكْمَةَۚ وَاِنْ كَانُوْا مِنْ قَبْلُ لَفِيْ ضَلٰلٍ مُّبِيْنٍ ١٦٤
Sungguh, Allah benar-benar telah memberi karunia kepada orang-orang mukmin ketika (Dia) mengutus di tengah-tengah mereka seorang Rasul (Muhammad) dari kalangan mereka sendiri yang membacakan kepada mereka ayat-ayat-Nya, menyucikan (jiwa) mereka, dan mengajarkan kepada mereka Kitab Suci (Al-Qur’an) dan hikmah. Sesungguhnya mereka sebelum itu benar-benar dalam kesesatan yang nyata.
Di dalam ayat ini, Allah memberitahukan kepada kita semua bahwa diutusnya seorang nabi dari kalangan manusia kepada mereka adalah satu karunia yang sangat besar dan tak dapat tertandingi oleh kenikmatan apa pun.
Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam yang diutus kepada manusia sebagai utusan Allah dan pembaru itu mempunyai beberapa tugas.
Di antaranya adalah membacakan ayat-ayat Allah, menyucikan jiwa dari berbagai dosa, dengan mengajak mereka untuk bertobat dan berhenti melakukan maksiat dan mengajarkan Al-Quran serta hadits.
Follow Official WhatsApp Channel chanelmuslim.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Dengan adanya rasul ini, manusia yang dulunya tersesat, memiliki paham yang salah, melakukan perbuatan-perbuatan asusila, lantas mendapat pencerahan dan petunjuk kebenaran.
Mereka mendapatkan cahaya hidayah, padahal sebelumnya mereka ada dalam kegelapan yang nyata.
Mereka lantas tahu, mana yang benar dan yang salah. Mana yang haq dan yang bathil.
Karena ajaran Islam yang dibawa oleh Rasulullah telah mampu mengubah kebiasaan buruk mereka dan mengentaskan mereka dari segala bentuk kejahilan.
Baca juga: Ketika Cinta Bertepuk Sebelah Tangan
Materi Kultum, 3 Prinsip Pendidikan Umat
Sebagai orang tua, pendidik anak yang pertama kali, kita harus mengarahkan mereka untuk menjadi tunas-tunas Islam yang berkualitas, mempunyai ilmu din Islam yang dalam, di samping juga ilmu keduniaan.
Namun, tidak cukup hanya berhenti sampai di situ.
Kita juga harus mendidiknya hingga pada tingkat pengamalan dan pengajarannya kepada orang lain.
Sebagaimana dikatakan oleh ulama, ilmu itu bukan hanya untuk diriwayatkan (ditransfer) saja, namun untuk diamalkan.
Tidak ada gunanya hanya belajar saja, namun tidak mengamalkan ilmu tersebut.
Karena itu, sebagai orang tua ataupun guru, perlu adanya pemberian contoh yang benar selama mengajarkan atau memerintahkan kebaikan kepada anak-anaknya.
Sebab pemberian contoh atau praktik dari seorang guru atau orang tua akan memberikan bekas yang lebih mendalam di dalam kepribadian anak-anak.
Sumber: Kumpulan Kultum Terlengkap Sepanjang Tahun – Dr. Hasan El Qudsy
[Sdz]