Bagaimana cara bertaubat dari dosa ghibah? apakah seseorang yang menggunjing harus memberi tahu tentang apa yang ia gunjingkan kemudian ia meminta maaf kepada orang yang dia ghibahi, atau cukup baginya ia beristighfar untuk dirinya dan orang lain yang ia gunjingi?
Ada dua pendapat tentang masalah ini, sebagaimana yang dikutip dari tulisan Ustaz Faisal Kunhi M.A:
Baca Juga: Anugrah Allah Bagi Orang yang Bertaubat
Cara Bertaubat dari Dosa Ghibah
Pendapat pertama: Dalam Mazhab asy Syafi’i, Abu Hanifah dan Malik, disyaratkan memberitahukan dan minta pembebasan dari orang yang ia bicarakan keburukannya. Yang mensyaratkan seperti ini berhujjah bahwa dosa itu berkaitan dengan hak hamba, maka dosa itu tidak bisa gugur kecuali meminta pembebasan darinya.
Pendapat kedua: Tidak ada syarat memberitahukan tindakan yang menodai kehormatannya, menuduh, mencaci atau menggunjingnya, tapi dia cukup memohon ampun kepada Allah atas tindakannya, menyebut orang yang digunjing di tempat dia menggunjingnya dengan nada yang berbeda dari gunjingannya dengan cara memujinya, menyebutkan kebaikan-kebaikannya dan kehormatan dirinya serta meminta ampunan baginya, sesuai dengan kadar gunjingannya.
Pendapat ini merupakan pilihan Syaikh Ibnu Taimiyah, golongan ini beralasan bahwa pemberitahuan merupakan kerusakan semata dan sama sekali tidak ada maslahatnya, yang tidak menambah hasil apa-apa kecuali permusuhan dan kebencian diantara mereka.
Dari kedua pendapat ini Sahabat Muslim dapat mengukur mana yang lebih maslahat untuk suatu hubungan. Kita bisa menimbang kesalahan yang telah kita lakukan dengan membicarakan keburukan orang lain dengan cara kita meminta maaf kepadanya. Apakah gunjingan yang selama ini kita lontarkan di belakangnya dapat memutus tali silaturahim jika diungkapkan demi meminta maaf atau tidak. Itulah yang perlu kita perhatikan. [Ln]