ChanelMuslim.com – Benar sabda Nabi, mendidik anak itu agar kelak ia menjadi orang yang saleh. Al-Qur’an banyak menyebutkan kalimat ‘Iman dan Amal Shaleh’ saling berkaitan ( QS Al-‘Ashr {103} : 3, An-Nisaa {4} : 122, 124 ).
Orang-orang saleh (shalihin) termasuk diantara 4 golongan yang mendapat nikmat di dalam surga.
Mereka disebutkan oleh Allah sebagai ‘ wahasuna ulaaika rafiiqa ( Mereka itulah teman yang sebaik-baiknya ) ( QS An-Nisaa {4} : 69).
Tidak disebut beriman jika tidak membuahkan amal saleh (perbuatan yang baik).
Amal saleh adalah bukti keimanan. Suatu perbuatan meskipun baik, tidak diterima Allah jika tidak dilandasi oleh keimanan kepada Allah.
Tidak ada gunanya pintar, cerdas, sehat, kuat, kaya, jabatan tinggi, berkuasa, ganteng atau cantik jika tidak terbentuk pada dirinya sifat-sifat kesalehan.
Karena kesalehan terhubung dengan Allah Subhanahu wa Ta’ala. Kesalehan itu berbakti pada orang tua. Kesalehan itu hormat pada guru.
Kesalehan melahirkan ketenangan dan ketentraman. Kesalehan memunculkan kebahagiaan pada orang di sekitarnya. Kesalehan membentuk ‘trust’ (kepercayaan). Kesalehan jadikan seseorang itu amanah. Kesalehan itu memegang teguh janjinya. Kesalehan tidak akan memecah persatuan. Kesalehan itu suka menolong orang. Kesalehan itu memberikan manfaat bagi orang lain.
Hanya do’a anak yang saleh yang diterima oleh Allah Yang Maha Kuasa lagi Maha Bijaksana.
Hanya kepada Allah semua urusan dikembalikan. Wallahu a’lam.
#LintasanPikiran
Catatan Ustadzah Wiwi Wirianingsih di akun Facebook pada Senin 16 April 2018