
ChanelMuslim.com – Bahaya Narkoba Millenium Baru
Oleh : Dra. Kingkin Anida
Apa itu narkoba millenium baru? Ini adalah istilah untuk pornografi. Dikenal juga dengan istilah narkoba lewat mata. Satu aktivitas menonton di layar kaca atau handphone. Memandang dan menikmati berbagai gambar atau video yang menjurus ke porno atau yang benar benar porno.
Islam sebagai ajaran yang sempurna memperingatkan kita agar menjaga pandangan dan menjaga aurat. Dua hal yang saling terkait. Pandangan yang tak dikendalikan menghasilkan pikiran dan syahwat yang merusak. Demikian pula aurat yang tak ditutupi akan mengundang birahi dan bahaya bagi diri sendiri.
Dari Usamah bin Zaid ra, dari Nabi Shallahu Alaihi Wassalam, beliau bersabda: Tidaklah aku meninggalkan suatu fitnah setelahku yang lebih dahsyat bagi kaum laki-laki melebihi fitnah wanita” (HR. Bukhory dan Muslim).
Dalam satu hadits Rasulullah bersabda,“Sesungguhnya Asma binti Abu Bakar masuk ke rumah Nabi SAW dengan menggunakan pakaian yang tipis, maka Rasulullah berpaling daripadanya dan berkata : ‘Hai Asma, sesungguhnya jika seorang wanita telah menginjak dewasa (baligh), maka tak boleh terlihat dari tubuhnya kecuali ini dan ini, sambil beliau menunjuk muka dan telapak tangannya”. (HR. Abu Dawud, hadits hasan lighairihi).
Demikianlah alasan kuat agar dua hal yang saling terkait yaitu pandangan dan aurat harus ditundukkan agar bahaya kehancuran tidak menimpa suatu kaum.
Wanita yang dieksploitasi tubuhnya untuk syahwat lelaki baik sengaja maupun tidak, lalu diambil gambarnya dalam bentuk foto maupun video yang disebarluaskan itu ternyata sudah mampu menghancurkan tumbuh kembang anak.
Banyak data memperlihatkan kehancuran masa depan mereka seperti gagal dalam menyelesaikan sekolah bahkan tidak berprestasi dengan baik di sekolah. Lantaran para pecandu pornografi tidak bisa berpikir jernih, malas menuntut ilmu/ belajar, dan malas berpikir kreatif.
Data tahun 2012 menunjukkan Indonesia bertengger di peringkat satu dunia dalam jumlah pengunduh dan pengunggah situs porno (Media Indonesia, 4/3/12). Naik dua tingkat dibanding Januari 2012 dimana Indonesia masih menduduki urutan ketiga setelah China dan Turki.
Yang menambah prihatin adalah mayoritas pengunduh itu masih berusia remaja, yakni pelajar SMP dan SMA.
Kerusakan-Kerusakan dari Pornografi :
1. Kerusakan Otak
Ahli Bedah Otak dari AS, Dr. Donald Hilton Jr, mengatakan bahwa pornografi sesungguhnya merupakan penyakit, karena mengubah struktur dan fungsi otak, atau dengan kata lain merusak otak. Terjadi perubahan fisiologis ketika seseorang memasukkan gambar-gambar pornografi lewat mata ke otaknya. Kerusakan yang dihasilkan sangat dahsyat!
Bila kecanduan narkoba mampu merusak tiga bagian otak, maka penggunaan materi pornografi yang berketerusan (kecanduan) mampu merusak lima bagian otak. Kerusakan dahsyat! Dr. Mark Kastelmen penulis buku “The Drugs of The Millenium” memberi nama pornografi sebagai visual crack cocain atau narkoba lewat mata.
Bagian otak yang paling dirusak adalah pre frontal cortex (PFC) yang membuat seseorang sulit membuat perencanaan, mengendalikan hawa nafsu dan emosi, serta mengambil keputusan dan berbagai peran eksekutif otak sebagai pengendali impuls-impuls.
2. Merusak keseimbangan hormon
Pelaku yang pernah mengakses pornografi dan mengulanginya lagi terancam keseimbangan hormonnya. Hormon-hormon dalam tubuh yang secara fisiolgis dibuat bekerja terus menerus oleh pornografi. Hormon yang terganggu adalah dopamin, neuropiniphrin, serotonin, oksitosin.
Hormon memaksa seseorang untuk mengakses pornografi, meskipun ia mengetahui bahwa perbuatannya itu tidak benar. Ia pun melakukannya pada saat kesendirian karena ia sadar perilaku itu salah. Namun ia tetap melakukannya dan tidak dapat melawannya. Gangguan hormonal ini menyebabkan seseorang tidak dapat berfikir jernih, malas berfikir, dan tidak dapat berfikir kreatif.
Para pecandu pornografi jadi seperti terikat lahir batin dengan pornografi. Jika tidak melihat pornografi beberapa hari, ia akan merasa kangen. Hormon di dalam tubuhnya membuat seseorang jadi terikat pada pornografi.
3. Perpustakaan Porno di otak
Orang yang sering mengakses pornografi akan memiliki perpustakaan pornografi di otaknya. Kemudian ada semacam dorongan untuk terus menambah koleksinya.
Di awal seseorang melihat pornografi ia akan puas dengan gambar yang ringan saja. Lama kelamaan ia akan terdorong untuk melihat yang lebih parah. Mencari kepuasan yang lebih besar. Untuk mendapatkan sensasi berikutnya, tak cuma melihat namun juga terdorong untuk melakukannya. Lama kelamaan ia bisa mengalami penyimpangan seksual.
Seratus persen orang yang melakukan kekerasan seksual diawali dari mengakses pornografi. Karena teko hanya mengeluarkan apa isi yang didalamnya. Semakin sering ia terpapar pornografi maka semakin sulit ia melepaskan pikiran tersebut. Parahnya bukan hanya ia yang jadi korbannya tapi orang lain menjadi korban kejahatan seksualnya.
4. Bahaya bagi yang belum menikah
Bagi orang yang belum menikah ketika terpapar pornografi ia akan tergoda melakukan aktifitas seksual yang mereka lihat. Hal tersebut dapat dilakukan kepada orang dekatnya, menjajal dunia prostitusi atau bahkan melakukan kekerasan seksual kepada orang di sekitarnya yang lebih lemah. Ia merusak dirinya dan merusak orang lain.
5. Bagi yang sudah menikah
Hubungan dengan pasangan bisa rusak. Semakin sering seseorang melihat pornografi, semakin rendah kepuasan yang mereka dapatkan terhadap tindakan seksual yang ringan. Apalagi jika tindakan ini berat sebelah, hanya dilakukan oleh salah satu pasangan saja. Tentunya terjadi ketimpangan ketika melakukan hubungan seksual karena perbedaan ‘ilmu’. Bisa jadi salah satunya akan merasa tidak puas dan terdorong untuk melakukan dengan bukan pasangannya untuk mencari kepuasan yang lebih besar. Ujung-ujungnya perselingkuhan dan perceraian. Bahtera rumah tangga porak poranda!
6. Dampak terhadap keturunan
Jika orang tua melakukan akses pornografi untuk alasan apapun itu dan mengulanginya lagi, lagi dan lagi, akan terjadi dampak pada anak. Apa yang dirasa, dipikir oleh orang tua dapat dirasakan vibrasinya oleh anak. Semacam ada efek resonansi.
Misalnya orang tua yang sedang memiliki emosi negatif berlebihan, vibrasinya bisa berdampak pada anak jatuh sakit. Konten pornografi yang menjalar pikiran dan perasaan orang tua akan tertangkap vibrasinya oleh anak.
Secara psikologis vibrasi negatif ini akan mempengaruhi tumbuh kembang anak.
Ketika anak tak sengaja terpapar pornografi efek vibrasi ini bekerja. Anak terancam mengalami adiksi pornografi sejak dini.
Tanpa sadar hal itu terjadi karena ulah orang tuanya sendiri.
Allah Subhanallahu Wa Taala berfirman :
“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan” (QS 66:6).
Berdasarkan dalil inilah kita perlu melakukan pencegahan dan juga perbaikan apabila ada kesalahan kita dalam berkeluarga. Apabila sudah terjadi hal hal yang kita tidak sadari itu maka ada beberapa langkah terapi, diantaranya adalah :
1. Tidak memberikan fasilitas handphone
2. Tidak menonton TV yang mengandung unsur porno
3. Buat aktivitas bersama keluarga di waktu tertentu
4. Meningkatkan ibadah selain sholat, terutama membaca Al Qur’an dan artinya
5. Melakukan perjalanan dan menginap sekeluarga
Demikian langkah kita sekeluarga memperoleh kesehatan lahir batin.
Bersatu di dunia dan di akhirat dalam semangat taat kepada Allah Yang Maha Kuat.
“Semoga anak – anak menjadi penyejuk pandangan dan mampu mengajak teman temannya ke jalan yang benar.
Menyatukan hati-hati kita untuk bisa bersama menuju surgaNya”
Wallahu’alam.
Bintaro, 11 Desember 2016