oleh: Ustaz H. Farid Nu’man Hasan, S.S.
ChanelMuslim.com – Bismillah wal Hamdulillah wash Shalatu was Salamu ‘ala Rasulillah wa Ba’d:
Memotong kuku dianjurkan dimulai dari tangan kanan dulu, sebagaimana hadits dari Aisyah Radhiallahu ‘Anha, katanya:
كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ «يُعْجِبُهُ التَّيَمُّنُ، فِي تَنَعُّلِهِ، وَتَرَجُّلِهِ، وَطُهُورِهِ، وَفِي شَأْنِهِ كُلِّهِ
Dahulu Nabi ﷺ menyukai memulai sesuatu dari kanan: memakai sendal, menyisir, bersuci, dan semua perbuatan lainnya. [1]
Lalu, di mulai dari jari mana dahulu? Tidak ada satu pun hadits shahih yang menerangkan hal ini, sebagaimana kata Imam Ibnu Hajar Rahimahullah berikut:
وَلَمْ يَثْبُتْ فِي تَرْتِيبِ الْأَصَابِعِ عِنْدَ الْقَصِّ شَيْءٌ مِنَ الْأَحَادِيثِ
“Tidak ada hadits yang shahih sama sekali dalam masalah urutan jari jemari yang dipotong kukunya.” [2]
Tetapi Imam An Nawawi Rahimahullah menyatakan disukai dengan cara berikut:
وَيُسْتَحَبّ أَنْ يَبْدَأ بِالْيَدَيْنِ قَبْل الرِّجْلَيْنِ فَيَبْدَأ بِمُسَبِّحَةِ يَده الْيُمْنَى ، ثُمَّ الْوُسْطَى ثُمَّ الْبِنْصِر ثُمَّ الْخِنْصَر ثُمَّ الْإِبْهَام ثُمَّ يَعُود إِلَى الْيُسْرَى فَيَبْدَأ بِخِنْصَرِهَا ثُمَّ بِبِنْصِرِهَا إِلَى آخِرهَا ثُمَّ يَعُود إِلَى الرِّجْلَيْنِ الْيُمْنَى فَيَبْدَأ بِخِنْصَرِهَا وَيَخْتِم بِخِنْصَرِ الْيُسْرَى . وَاللَّهُ أَعْلَم .
“Disukai (disunnahkan) memulai memotong kuku kedua tangan sebelum kuku kedua kaki. Dimulai dari kuku jari telunjuk kanan, lalu tengah, manis, kelingking, lalu jempol. Kemudian, tangan kiri dimulai dari jari kelingking, manis, sampai selesai semua, lalu pindah ke kaki kanan, dimulai dari kelingking kanan dan diakhiri kelingking kiri. Wallahu A’lam.” [3]
Demikian. Wallahu A’lam. [ind]
Referensi:
[1] HR. Bukhari No. 168
[2] Imam Ibnu Hajar, Fathul Bari, 10/345. Lihat juga Imam Badruddin Al ‘Aini, ‘Umdatul Qari, 22/45
[3] Imam An Nawawi, Al Minhaj Syarh Shahih Muslim, 1/414