Wednesday, April 14, 2021
Copyright . Disclaimer . Iklan . Redaksi
Chanelmuslim.com
No Result
View All Result
  • Home
  • Jendela Hati
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Sakinah
    • Pranikah
  • Ayah Bunda
    • Tumbuh Kembang
    • Parenting
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Kesehatan
    • Kecantikan
    • Komunitas
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Nasional
    • Foto News
    • Dunia
    • Palestina
    • Sekolah
    • Ekonomi
    • Opini
    • Editorial
    • Info Bisnis
    • Event
  • Khazanah
    • Ustadzah
    • Quran Hadits
    • Kisah
    • Nasihat
  • Konsultasi
    • Arsitektur
    • Kesehatan
    • Syariah
  • Galeri
    • Foto
    • Video
    • Komik
    • Market
  • Oase
  • Home
  • Jendela Hati
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Sakinah
    • Pranikah
  • Ayah Bunda
    • Tumbuh Kembang
    • Parenting
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Kesehatan
    • Kecantikan
    • Komunitas
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Nasional
    • Foto News
    • Dunia
    • Palestina
    • Sekolah
    • Ekonomi
    • Opini
    • Editorial
    • Info Bisnis
    • Event
  • Khazanah
    • Ustadzah
    • Quran Hadits
    • Kisah
    • Nasihat
  • Konsultasi
    • Arsitektur
    • Kesehatan
    • Syariah
  • Galeri
    • Foto
    • Video
    • Komik
    • Market
  • Oase
No Result
View All Result
Chanelmuslim.com
No Result
View All Result
Home Syariah

Shalat dengan Sutrah, Wajib atau Sunnah?

July 27, 2019
in Syariah
4 min read
0
66
SHARES
508
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterWhatsappTelegram

oleh: Ustaz Farid Nu’man Hasan

ChanelMuslim.com – Ustaz, saya lihat beberapa kawan begitu keras tentang sutrah, sampai bermuka masam kepada saudaranya yang tidak pakai sutrah, memangnya sutrah wajib ya?

Jawaban:

Bismillahirrahmanirrahim ..

Sangat disayangkan sikap seperti itu. Sutrah bagi orang shalat adalah sunnah menurut mayoritas ulama, bahkan kesepakatan ulama, sebagaimana yang dikatakan Syaikh Wahbah Az Zuhaili Rahimahullah.

Terhadap Sunnah, tentu kita tidak menyepelekannya, tapi tidak dibenarkan juga bersikap arogan kepada saudara kita yanh tidak menjalankannya.

Hadits-hadits tentu anjuran shalat memakai sutrah (penghalang) di depan orang shalat begitu banyak, tapi ada juga kasus yang mengindikasikan Rasulullah ﷺ shalat tidak menghadap sutrah.

Di antaranya:

Dari Ibnu Abbas  Radhiallahu ‘Anhuma:

 رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُصَلِّي بِمِنًى إِلَى غَيْرِ جِدَارٍ فَمَرَرْتُ بَيْنَ يَدَيْ بَعْضِ الصَّفِّ وَأَرْسَلْتُ الْأَتَانَ تَرْتَعُ فَدَخَلْتُ فِي الصَّفِّ فَلَمْ يُنْكَرْ ذَلِكَ عَلَيَّ

“Rasulullah ﷺ shalat di Mina tanpa menghadap tembok, maka aku lewat di hadapan sebagian shaff lalu aku gembalakan keledaiku, lalu aku masuk ke barisan, namun tidak ada yang mengingkari itu.” (HR. Bukhari No. 76)

Hadits ini menunjukkan Rasulullah ﷺ shalat tanpa menghadap ke tembok, dengan kata lain tidak ada sutrah.

Bagaimana penjelasan para ulama tentang hadits ini?

Imam Asy Syafi’i Rahimahullah mengatakan:

قول ابن عباس: “إلى غيرجدار” يعني إلى غير سترة.

Perkataan Ibnu Abbas “menghadap tanpa adanya tembok” artinya menghadap tanpa adanya sutrah.

(Dikutip Imam Ibnul Atsir, Asy Syafi fi syarhi Musnad Asy Syafi’i, 1/493)

Imam Ibnu Baththal Rahimahullah berkata:

وفيه : أن الإمام يجوز أن يصلى إلى غير سُترة ، وذلك يدل أن الصلاة لا يقطعها شىء

Pada hadits ini menunjukkan bahwa imam dibolehkan shalat tanpa adanya sutrah, dan hadits ini juga menunjukkan bahwa shalat tidaklah terputus oleh apa pun yang lewat di depannya.

(Syarh Shahih Al Bukhari, 1/162)

Imam Al ‘Ainiy Rahimahullah mengatakan:

ذلك ليبين أن السترة ليست شرطا بل سنة، أو كان ذلك نادرا منه، والذي واظب عليه النبي صلى الله عليه وسلم، طول دهره: الصلاة إلى سترة.

Hal itu untuk menjelaskan bahwa sutrah bukan syarat (sahnya shalat), tapi itu sunnah, atau hal itu merupakan perilaku yang jarang terjadi darinya, tapi yang sering dan getol Nabi ﷺ lakukan sepanjang hidupnya adalah: shalat itu menghadap sutrah.

(Imam Badruddin Al ‘Aini, ‘Umdatul Qari Syarh Shahih Al Bukhari, 6/296)

Kemudian bagaimanakah hukumnya?

Saya sampaikan ulasan ulama-ulama abad 20, baik yang jebolan Al Azhar dan Arab Saudi.

Kita perhatikan ulasan para ulama alumni Al Azhar.

1. Syaikh Wahbah Az Zuhaili Rahimahullah

Beliau berkata:

وليست واجبة باتفاق الفقهاء؛ لأن الأمر باتخاذها للندب، إذ لا يلزم من عدمها بطلان الصلاة وليست شرطاً في الصلاة، ولعدم التزام السلف اتخاذها، ولو كان واجباً لالتزموه، ولأن الإثم على المار أمام المصلي، ولو كانت واجبة لأثم المصلي، ولأن «النبي صلّى الله عليه وسلم صلى في فضاء ليس بين يديه شيء» رواه البخاري.

“Sutrah bukanlah kewajiban menurut KESEPAKATAN FUQAHA (ahli fiqih), sebab perintah untuk memakainya menunjukkan sunnah. Jika hal itu wajib, maka batallah shalatnya, padahal dia bukanlah syarat shalat. Para salaf tidak selalu memakainya, seandainya wajib, niscaya mereka akan selalu memakainya. Alasan lainnya, lantaran dosa diperuntukkan bagi orang yang lewat di depan orang yang shalat, jika hal itu wajib, tentu dosanya adalah untuk yang shalat. Lagi pula Nabi ﷺ pernah shalat di tanah lapang dan di hadapannya tidak ada sesuatu apa pun. (HR. Bukhari).

(Fiqhul Islami wa Adillatuhu, 2/118)

Empat madzhab fiqih Ahlussunah, baik Hanafiyah, Malikiyah, Syafi’iyah, dan Hambaliyah (Hanabilah), mengatakan sutrah adalah sunnah. Bahkan Hanafiyah dan Malikiyah mengatakan TIDAK MENJADI SUNNAH jika yakin shalat aman dari orang yang lewat di hadapannya. Sebab maksud dari adanya sutrah, agar orang tahu bahwa kita sedang shalat sehingga mereka tidak lalu lalang di hadapan kita.

2. Syaikh ‘Athiyah Saqr Rahimahullah

Beliau menjelaskan:

واستحباب جعل السترة يستوى فيه خشية مرور أحد وعدم الخشية كما قال الشافعية والحنابلة وقال الحنفية والمالكية : إذا أمن مرور أحد فلا يستحب ، لأن ابن عباس رضى اللّه عنهما قال : إن النبى صلى الله عليه وسلم صلى فى فضاء وليس بين يديه شيء . رواه أحمد وأبو داود ورواه البيهقى وقال : له شاهد بإسناد أصح من هذا عن الفضل بن عباس .

“Dan disunahkan meletakkan sutrah, sama saja baik keadaan khawatir adanya orang yang lewat atau tidak, sebagaimana yang dikatakan kalangan Syafi’iyyah dan Hanabilah. Sedangkan, Hanafiyah dan Malikiyah mengatakan: “Jika telah aman dari orang yang lewat maka tidaklah disunahkan.” Karena Ibnu Abbas Radhiallahu ‘Anhuma mengatakan: “Sesungguhnya Nabi Shalat di lapangan luas dan di hadapannya tidak ada penghalang apa-apa.” Diriwayatkan oleh Ahmad, Abu Daud, dan juga Al Baihaqi, dan dia berkata: “Hadits ini memiliki syahid (saksi/penguat) dengan sanad yang lebih shahih dari ini, dari jalur Al Fadhl bin Abbas.”

(Fatawa Al Azhar, 9/7)

3. Syaikh Sayyid Sabiq Rahimahullah

Beliau berkata:

يستحب للمصلي أن يجعل بين يديه سترة تمنع المرور أمامه وتكف بصره عما وراءها

“Disukai (sunah) bagi orang yang shalat meletakkan di depannya sebuah pembatas untuk mencegah orang lewat di depannya, dan menghalangi pandangannya melihat hal-hal dibelakang pembatas itu.”

(Fiqhus Sunnah, 1/255)

Selanjutnya, pendapat para ulama kerajaan Arab Saudi.

1. Syaikh Abdul Aziz bin Baaz Rahimahullah

Beliau ditanya tentang apa hukum sutrah bagi orang shalat, beliau menjawab:

السترة سنة مؤكدة، وقد قال النبي صلى الله عليه وسلم: أخرجه أبو داود برقم ( 596) كتاب الصلاة, باب الدنو من السترة والنسائي برقم (740) كتاب القبلة , باب الأمر بالدنو من السترة إذا صلى أحدكم فليصل إلى سترة وليدن منها رواه أبو داود بإسناد جيد ، وكان النبي صلى الله عليه وسلم في أسفاره إذا سافر تنقل معه العنزة وكان يصلي إليها عليه الصلاة والسلام، فهي سنة مؤكدة وليست واجبة ؛ لأنه قد ثبت عنه صلى الله عليه وسلم أنه صلى في بعض الأحيان إلى غير سترة.

“Sutrah adalah sunah muakadah. Nabi ﷺ telah bersabda yang dikeluarkan oleh Abu Daud (No. 596) Kitab Ash Shalah Bab Ad Danu Minas Sutrah, juga An Nasa’i (No. 740) Kitab Al Qiblah Bab Al Amru bid Danu minas Sutrah: “Jika salah seorang kalian shalat maka shalatlah dengan menghadap sutrah dan mendekatkah kepadanya.” Diriwayatkan oleh Abu Daud dengan sanad jayyid. Adalah Nabi ﷺ pada beberapa perjalanannya, jika dalam safar beliau membawa tombak dan beliau shalat menghadapnya. Ini adalah sunah muakadah bukan wajib. Lantaran telah tsabit (kuat/shahih) dari Nabi ﷺ bahwa beliau shalat kadangkala tanpa memakai sutrah.”

(Majmu’ Fatawa wa Maqalat, 24/21)

2. Syaikh Muhammad bin Shalih Al ‘Utsaimin Rahimahullah

Beliau berkata:

السترة للمأموم ليست بمشروعة لأن سترة الإمام سترةٌ له ولمن وراءه وأما للإمام والمنفرد فهي مشروعة فيسن أن لا يصلي إلا إلى سترة ولكنها ليست بواجبة على القول الراجح الذي عليه جمهور أهل العلم لحديث ابن عباس رضي الله عنهما أن النبي صلى الله عليه وسلم كان يصلي في منى إلى غير جدار وكان راكباً على حمار أتان أي أنثى فمر بين يديه بعض الصف فلم ينكر ذلك عليه أحد فقوله إلى غير جدار قال بعض أهل العلم إنما أراد رضي الله عنه إلى غير سترة لأن الغالب في عهد الرسول صلى الله عليه وسلم أن منى ليس فيها بناء ولحديث أبي سعيد إذا صلى أحدكم إلى شيء يستره من الناس فأراد أحد أن يجتاز بين يديه فليدفعه فقوله إذا صلى إلى شئٍ يستره يدل على أن الصلاة إلى السترة ليس بلازمة وإلا لما احتيج إلى القيد وعلى هذا فيكون الأمر بالسترة أمراً للندب وليس للوجوب هذا هو القول الراجح في اتخاذ السترة

“Sutrah bagi makmum tidaklah disyariatkan, karena sutrahnya imam adalah sutrah baginya juga, dan orang-orang di belakangnya. Ada pun bagi yang shalatnya sendiri, maka itu disyariatkan, maka disunahkan agar jangan shalat melainkan dengan adanya sutrah. Tetapi hal itu tidak wajib berdasarkan pendapat yang kuat yang menjadi pegangan jumhur (mayoritas) ulama. Sebagaimana hadits Ibnu Abbas Radhiallahu ‘Anhuma, bahwa Nabi ﷺ shalat di Mina tanpa menghadap dinding. Sebagian ulama mengatakan, bahwa maksud Ibnu Abbas Radhiallahu ‘Anhu adalah tanpa menghadap ke sutrah. Sebab, pada masa Rasulullah ﷺ secara umum kota Mina tidak memiliki bangunan. Juga hadits Abu Said, “Jika salah seorang kalian shalat maka hendaknya dia membuat penghalang dari manusia.” Maka, maksudnya adalah seorang boleh mencegah orang yang di hadapannya. Lalu sabdanya: “Jika shalat hendaknya membuat penghalang” menunjukkan bahwa sesungguhnya shalat menghadap sutrah bukanlah kelaziman, jika hal itu lazim kenapa pemakaiannya dikaitkan karena adanya kebutuhan? Oleh karena itu, masalah sutrah ini adalah sesuatu yang sunah bukan wajib, inilah pendapat yang kuat dalam hal pemakaian sutrah.

(Syaikh Muhammad bin Shalih Al ‘Utsaimin, Fatawa Nur ‘Alad Darb No. 840)

3. Syaikh Abdullah bin Abdurrahman Al Jibrin Rahimahullah

Beliau berkata:

وأما السترة التي هي الشاخص أمام المصلي فهي سنة، وليست بواجبه، وذلك أن يصلى إلى سارية أو جدار، أو شيء مرتفع عن الأرض كسرير أو كرسي، فإن لم يجد فليخط خطاً كالهلال، وذلك في حق الإمام والمنفرد، وتتأكد في الصحراء كمصلي العيد، وفي السفر، فأما في المساجد فالأصل عدم الحاجة، والاكتفاء بحيطان ممتدة في الصفوف، أو يكتفى بطرف السجادة التي يصلي عليها، وليس هناك ما يدل على الوجوب، وقد ورد الحديث الذي في السنن بلفظ “إذا صلى أحدكم إلى سترة فليدن منها” وفي حديث آخر “إذا صلى أحدكم إلى شيء يستره فلا يدعن أحداً يمر بين يديه فإن أبي فليقاتله فإنما هو شيطان” والله أعلم.

“Ada pun sutrah yaitu suatu pembatas di depan orang shalat itu adalah sunah, bukan kewajiban. Hal itu dengan cara shalat menghadap tiang atau dinding, atau sesuatu yang tinggi dari permukaan bumi, seperti kasur dan kursi. Jika tidak ada, maka hendaknya dia membuat garis seperi bulan sabit. Hal ini merupakan hak imam dan shalat sendiri, dan lebih ditekankan lagi ketika shalat di lapangan luas seperti lapangan ketika shalat hari raya dan dalam perjalanan. Ada pun di masjid, pada dasarnya tidaklah diperlukan. Telah mencukupi dinding yang tersusun di barisan atau ujung sajadah tempat dia shalat. Tidak ada dalil yang menunjukkan kewajibannya. Telah datang riwayat dalam kitab Sunan dengan lafaz: “Jika salah seorang kalian shalat menghadap sutrah, maka hendaknya mendekatinya.” Dalam hadits lain: “Jika salah seorang kalian shalat menghadap sesuatu yang menghalanginya, maka jangan biarkan seorang pun melewati di depannya, jika dia menolak maka bunuhlah sesungguhnya dia itu syetan.” Wallahu A’lam

(Fatawa Ibnu Jibrin, 13/32)

Pendapat ini juga umumnya ulama salaf dan khalaf. Ada pun pihak yang mewajibkan sutrah -misalnya- adalah Imam Asy Syaukani, Syaikh Masyhur Hasan Alu Salman, dan yang mengikuti mereka.

Menurut mereka, hadits tentang “tidak menghadap tembok” bukan berarti tanpa sutrah. Hadits ini mesti dikaitkan dengan hadits lain yang menyebutkan Rasulullah ﷺ shalat di gurun dengan membawa panah, dan dijadikan sebagai sutrah di hadapannya. Jadi, tidak menghadap tembok bukan berarti tidak ada sutrah.

Demikian. Wallahu A’lam.
[ind/alfahmu]

Previous Post

20 Prinsip Keluarga Tangguh, Semua Keluarga Punya Kekuatan

Next Post

Bangun Otak Anak

Related Posts

Hukum Shalat Subuh jika Bangun Kesiangan

Hukum Shalat Subuh jika Bangun Kesiangan

April 13, 2021
507
Diam Bila Tidak Bisa Bicara yang Baik

Diam Bila Tidak Bisa Bicara yang Baik

April 10, 2021
504
Tradisi Menyambut Ramadan

Tradisi Menyambut Ramadan

April 8, 2021
506
Hukum Menabung Emas

Hukum Menabung Emas

April 8, 2021
504
Hukum Belajar Agama karena Mau Jadi Ustaz

Hukum Belajar Agama karena Mau Jadi Ustaz

April 8, 2021
503
Hukum Pakai Obat Tetes Telinga dan Mata saat Puasa

Hukum Pakai Obat Tetes Telinga dan Mata saat Puasa

April 6, 2021
511
Hukum Menikah pada bulan Ramadan

Hukum Menikah pada Bulan Ramadan

April 5, 2021
506
Adat Menjelang Ramadan

Adat Menjelang Ramadan

April 5, 2021
506
Hukum Cuci Darah ketika Puasa

Hukum Cuci Darah ketika Puasa

April 5, 2021
508
Cara Membayar Fidyah

Cara Membayar Fidyah

April 5, 2021
507
Next Post
Bangun Otak Anak

Bangun Otak Anak

Yuk Intip Menu Zonasi Jamaah Haji Indonesia di Tanah Suci

Salad Kentang, Resep Sajian Sehat dan Mengenyangkan

Terbaru

Dua Sifat Manusia yang Menjauhkan dari Allah

Dua Sifat Manusia yang Menjauhkan dari Allah

April 14, 2021
Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka

Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka

April 14, 2021
Menu Makan Sehat dan Cepat Untuk Sahur dan Buka Puasa

Pilihan Makan Sehat Untuk Sahur dan Buka Puasa

April 14, 2021
Kedai Sinau Sediakan Menu Berbuka Puasa Gratis

Kedai Sinau Sediakan Menu Berbuka Puasa Gratis

April 14, 2021
Jadwal Amal Saleh Untuk Anak di Bulan Ramadan

Jadwal Amal Sholeh untuk Anak selama Bulan Ramadan

April 14, 2021
BSI Gelar Akad Massal 1500 Nasabah KPR Sejahtera

BSI Gelar Akad Massal 1500 Nasabah KPR Sejahtera

April 13, 2021
Sambut Ramadan, LAZ Al Azhar Galakkan Aksi Sterilisasi Masjid

Sambut Ramadan, LAZ Al Azhar Galakkan Aksi Sterilisasi Masjid

April 13, 2021
Kebakaran Terjadi Lagi di Kamp Rohingya di Bangladesh

Kebakaran Terjadi Lagi di Kamp Rohingya di Bangladesh

April 13, 2021
Masjid Tokyo Siap Menyambut Ramadan

Masjid Tokyo Siap Menyambut Ramadan

April 13, 2021
Menlu AS Sampaikan Selamat Ramadan

Menlu AS Sampaikan Selamat Ramadan

April 13, 2021

Terpopuler

  • 33 Pertanyaan yang Harus Ditanyakan Setiap Gadis Saat Taaruf

    33 Pertanyaan yang Harus Ditanyakan Setiap Gadis Saat Taaruf

    428 shares
    Share 171 Tweet 107
  • Ucapkan Barakallah sebagai Pengganti Selamat

    814 shares
    Share 326 Tweet 204
  • Doa Setelah Shalat agar Khusyuk dalam Shalat

    80 shares
    Share 32 Tweet 20
  • Hukum Memakai Kalung Salib

    378 shares
    Share 151 Tweet 95
  • Buka Aura, Bagaimana Hukumnya menurut Syariah?

    438 shares
    Share 175 Tweet 110
  • Atasi Sakit Kepala dengan Ramuan Jahe ala Resep JSR

    237 shares
    Share 95 Tweet 59
  • Nusret “Salt Bae” Koki yang Bangun Masjid Senilai 13 Milyar

    194 shares
    Share 78 Tweet 49
  • Doa Berbuka Puasa yang Benar sesuai Sunnah Rasulullah

    68 shares
    Share 27 Tweet 17
  • Matikan TV saat Menunggu Berbuka Puasa dan Sahur

    70 shares
    Share 28 Tweet 18
  • Hukum Menghasilkan Uang dari Aplikasi Tiktok Cash

    1438 shares
    Share 575 Tweet 360
  • About
  • Advertise
  • Careers
  • Contact
Copyright . Disclaimer . Iklan . Redaksi

Copyright © 2014 - 2021
Chanelmuslim.com - Media Pendidikan & Keluarga

No Result
View All Result
  • Home
  • Jendela Hati
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Sakinah
    • Pranikah
  • Ayah Bunda
    • Tumbuh Kembang
    • Parenting
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Kesehatan
    • Kecantikan
    • Komunitas
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Nasional
    • Foto News
    • Dunia
    • Palestina
    • Sekolah
    • Ekonomi
    • Opini
    • Editorial
    • Info Bisnis
    • Event
  • Khazanah
    • Ustadzah
    • Quran Hadits
    • Kisah
    • Nasihat
  • Konsultasi
    • Arsitektur
    • Kesehatan
    • Syariah
  • Galeri
    • Foto
    • Video
    • Komik
    • Market
  • Oase

Copyright © 2014 - 2021
Chanelmuslim.com - Media Pendidikan & Keluarga