Thursday, March 4, 2021
Copyright . Disclaimer . Iklan . Redaksi
Chanelmuslim.com
No Result
View All Result
  • Home
  • Jendela Hati
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Sakinah
    • Pranikah
  • Ayah Bunda
    • Tumbuh Kembang
    • Parenting
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Kesehatan
    • Kecantikan
    • Komunitas
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Nasional
    • Foto News
    • Dunia
    • Palestina
    • Sekolah
    • Ekonomi
    • Opini
    • Editorial
    • Info Bisnis
    • Event
  • Khazanah
    • Ustadzah
    • Quran Hadits
    • Kisah
    • Nasihat
  • Konsultasi
    • Arsitektur
    • Kesehatan
    • Syariah
  • Galeri
    • Foto
    • Video
    • Komik
    • Market
  • Oase
  • Home
  • Jendela Hati
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Sakinah
    • Pranikah
  • Ayah Bunda
    • Tumbuh Kembang
    • Parenting
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Kesehatan
    • Kecantikan
    • Komunitas
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Nasional
    • Foto News
    • Dunia
    • Palestina
    • Sekolah
    • Ekonomi
    • Opini
    • Editorial
    • Info Bisnis
    • Event
  • Khazanah
    • Ustadzah
    • Quran Hadits
    • Kisah
    • Nasihat
  • Konsultasi
    • Arsitektur
    • Kesehatan
    • Syariah
  • Galeri
    • Foto
    • Video
    • Komik
    • Market
  • Oase
No Result
View All Result
Chanelmuslim.com
No Result
View All Result
Home Opini

Bendera Merah Putih dan Manokwari

August 20, 2019
in Opini
0
0
SHARES
7
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterWhatsappTelegramLinkedin

 Oleh: Ilham, Aktivis dan Jurnalis

ChanelMuslim.com- Bendera merah putih adalah simbol bangsa. Ketika bendera itu diinjak bahkan ditaruh di selokan pastinya akan memicu kemarahan masyarakat tersebut.

Begitu juga yang terjadi di Asrama Mahasiswa asal Papua di Jl Kalasan 10, Surabaya yang digeruduk warga, Jumat siang (16/08/2019).

Kemarahan warga bukan tanpa alasan, melainkan ada pemicunya. Mereka menduga ada oknum mahasiswa Papua yang diduga merobohkan bendera merah putih yang terpasang di depan asrama dan membuangnya ke selokan.

Bendera merah putih itu tadinya  dipasang warga di sepanjang Jl Kalasan, termasuk di depan asrama mahasiswa Papua dalam rangka memperingati HUT Kemeredekaan Republik Indonesia.

Salah seorang warga, Agung, mengungkapkan dirinya sempat melihat bendera masih terpasang saat berangkat sholat Jumat ke ke Masjid.

Namun, sepulang sholat, ia kaget melihat bendera yang ada di depan asrama sudah tumbang dan posisinya sudah berada di selokan. Tiang bendera yang terbuat dari Almunium sudab bengkok menjadi tiga bagian.

“Saat kami berangkat sholat Jumat masih terpasang. Sepulangnya, sudah tidak ada dan kami melihat berada di selokan dengan tiang sudah bengkok,” ungkap Agung.

Melihat hal tersebut, bersama rekannya lalu mempotret kejadian tersebut dengan ponsel sebagai barang bukti.

“Kami tidak terima dengan pembuangan bendera yang merupakan lambang kegara kami ke tempat yang tidak etis dan sepantasnya (di selokan),” katanya.

Hal senada juga diungkapkan oleh Muhammad, dirinya mengaku tidak mengetahui secara pasti pembuangan bendera tersebut. Namun sebagai bentuk penghormatan terhadap lambang negara, dirinya bersama masyarakat lainnya mendatangi lokasi Asrama Mahasiswa Papua tersebut untuk mengklarifikasi.

“Kami baru mengetahui dari group WhatsApp. Sebagai anak bangsa kami tidak terima dengan penghinaan ini,” ungkapnya.

Muhammad juga menyatakan, Bendera Merah putih yang merupakan lambang Negara, tidak boleh dipandang remeh, mengingat perjuangan Para pahlawan yang mempertaruhkan nyawa demi kemerdekaan bangsa.

“Para Pahlawan bangsa ini rela mengorbankan jiwanya demi berkibarnya merah putih, dan kita sebagai generasi harus menghormatinya. Nah ini bendera negara malah dibuang ke selokan,” katanya.

Masyarakat yang ingin melakukan klarifikasi itu sempat dihadang oleh pihak kepolisian. Hingga malam hari, tidak ada perwakilan mahasiswa yang muncul untuk melakukan klarifikasi.

Di luar asrama warga terus meneriakan “NKRI harga mati”. Warga juga mendesak aparat keamanan mengevakuasi para mahasiswa asal Papua yang berusaha makar dan memisahkan diri dari NKRI tersebut hingga asrama milik Pemkot Surabaya itu dikosongkan.

“Ini Surabaya, jangan bikin rusuh. Kami menolak kerusuhan di kota kami yang dilakukan oleh sekelompok penghianat bangsa,” teriak massa.

“Kami minta kepada aparat keamanan untuk menangkap para penghianat dan pergi dari kota kami,” kata warga.

Sementara itu, sejumlah mahasiswa Papua masih bertahan di dalam asrama. Mereka mamadamkan semua lampu sehingga asrama tampak gelap gulita.

Siapa Perusak Bendera Merah Putih

Hari kemerdekaan pun tiba, (17/8/2019) tidak ada yang tahu siapa pelaku perusak bendera merah putih itu. Siang hari, masyarakat penasaran karena tidak ada mahasiswa yang keluar. Akhirnya ramai lagi di depan asrama Papua.

Akhirnya, sebanyak 43 mahasiswa Papua dibawa ke Mapolrestabes Surabaya setelah polisi menembakkan gas air mata dan menjebol pintu pagar Asrama Mahasiswa Papua, Sabtu (17/8/2019) sore. Puluhan mahasiswa Papua tersebut diangkut paksa dan dimasukkan ke dalam truk oleh aparat kepolisian dari asrama mereka di Jalan Kalasan, Surabaya, Jawa Timur. Wakapolrestabes Surabaya AKBP Leonardus Simarmata mengatakan, mahasiswa Papua tersebut dibawa untuk kepentingan pemeriksaan. "Saat ini (mereka), kami ambil keterangan di Polrestabes Surabaya, seluruhnya ada 43 (mahasiswa Papua yang ditangkap)," kata Leo, di Asrama Mahasiswa Papua, Sabtu.

Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Sandi Nugroho, Minggu (18/8) mengaku telah memulangkan 43 mahasiswa tersebut.

Dari hasil pemeriksaan tersebut, kata Sandi, seluruh mahasiswa Papua mengaku tak tahu menahu perihal perusakan bendera merah putih yang ditemukan di depan asrama mereka. 

"Dari hasil pemeriksaan mengaku tidak mengetahui (perusakan bendera), makanya sementara kita pulangkan ke asrama yang bersangkutan," ujar Sandi. 

Sandi mengatakan pihaknya akan tetap mendalami keterangan para mahasiswa. Polisi kini masih mempelajari alat-alat bukti yang ditemukan di tempat kejadian perkara. 

"Sementara masih kita pelajari karena itu ada 43 itu perlu dievaluasi secara menyeluruh, sehingga kita tahu bahan keterangannya secara utuh," kata dia.

Di lain tempat, Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo di Mabes Polri mengungkapkan antara mahasiswa Papua dan warga Surabaya sering cekcok.

"Sering terulang terjadi seperti itu di peristiwa sebelumnya. Makanya masyarakat terprovokasi karena ada peristiwa sebelumnya, sehingga melakukan pengepungan, mau masuk ke asrama itu tapi dicegah polisi. Dievakuasi, setelah aman, dikembalikan ke asrama," terang Dedi, Senin (20/8/2019).

Domino Efek Geruduk Asrama Mahasiswa Papua ke Manokwari

Akibat geruduk asrama mahasiswa Papua, efeknya terjadi kerusuhan di Papua. Anehnya, kerusuhan tersebut beralasan karena warga surabaya mengatakan kalimat rasis terhadap mahasiswa Papua.

Sejumlah ruas jalan di Manokwari terutama Jalan Yos Sudarso diblokade massa. Aktivitas masyarakat maupun arus lalu lintas lumpuh.

Tak hanya memblokade jalan, warga juga menebang pohon dan membakar ban di jalan raya hingga membakar kantor DPRD Papua Bart. Aparat kepolisian sudah turun ke jalan guna mengendalikan situasi.  

Kerusuhan lantas melebar ke Sorong, Papua. Massa merusak Bandara Domine Eduard Osok, Sorong, dan membakar sebagian barang di bandara. Hingga akhirnya, jadwal penerbangan Timika-Sorong dibatalkan hari ini.

Bentrok lantas terjadi di asrama Mahasiswa Papua di Makassar. Mahasiswa bentrok dengan masyarakat sekitar. Namun, menurut penuturan Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) Nurdin Abdullah, bentrok ini hanya karena salah paham.   

Meski demikian kerusuhan di Papua menimbulkan tanda tanya, mengapa malah beralih ke pengucapan rasis yang diduga oleh oknum massa oleh masyarakat ke Papua. Padahal pemicunya adalah bendera yang ditaruh di selokan dan tidak ada klarifikasi dari mahasiswa Papua.

Seandainya, mahasiswa Papua mau menemui warga dan memberikan klarifikasi sebelum hari kemerdekaan, pastinya tidak akan ada kerusuhan dan memanfaatkan suasana sebagai alasan menjadikan Papua merdeka.

Anehnya, permintaan ormas Papua untuk mengusut oknum yang mengatakan rasis harus dilakukan. Presiden Joko Widodo, Gubernur Khofifah Indar Parawansa, Walikota Surabaya jadi ikut-ikutan meminta maaf terhadap kejadian ini terhadap masyarakat Papua. 

Sebuah tindakan yang tidak perlu, haruskah minta maaf sebelum misteri pengusutan bendera putih di selokan diungkap? (Mh)

ShareTweetSendShareShare
Previous Post

Beredar Video Ceramah tentang Salib, UAS Dipolisikan

Next Post

LPPOM Sukses Gelar Ujian Perdana Olimpiade Halal

Related Posts

PKS Tolak Perpres Terkait Penanaman Modal untuk Industri Minuman Keras

Mencabut Lampiran untuk Menunda

March 3, 2021
Zero Waste Bukan Sekadar Kampanye Lingkungan

Zero Waste Bukan Sekadar Kampanye Lingkungan

March 1, 2021
Diplomasi Perubahan Iklim di Indonesia

Diplomasi Perubahan Iklim di Indonesia

February 28, 2021
Jebakan Partai Berkuasa

Jebakan Partai Berkuasa

February 25, 2021
Mendorong Peran Ibu dalam Pencegahan Tindak Pidana

Mendorong Peran Ibu dalam Pencegahan Tindak Pidana

February 15, 2021
Apa Kabar Pers Islam

Apa Kabar Pers Islam

February 10, 2021
Kebijakan Publik di Tengah Bencana (2)

Kebijakan Publik di Tengah Bencana (2)

January 31, 2021
Kebijakan Publik di Tengah Bencana

Kebijakan Publik di Tengah Bencana

January 31, 2021
Inisiatif Membangun Daerah Percontohan di Era Covid-19

Inisiatif Membangun Daerah Percontohan di Era Covid-19

January 26, 2021
Pelajaran dari Belanda: Rasisme dan Etika Pejabat Publik

Pelajaran dari Belanda: Rasisme dan Etika Pejabat Publik

January 19, 2021
Next Post

LPPOM Sukses Gelar Ujian Perdana Olimpiade Halal

Kisah Bocah Suriah yang Buta Akibat Serangan Udara yang Hantam Bus Mereka

Terbaru

Sekolah Pemikiran Islam Gandeng Rumah Peradaban Gelar Pelatihan Jurnalistik Dasar

Sekolah Pemikiran Islam Gandeng Rumah Peradaban Gelar Pelatihan Jurnalistik Dasar

March 3, 2021
Shamsi Ali: Joe Biden Lebih Memberikan Harapan kepada Umat Islam di AS

Shamsi Ali: Joe Biden Lebih Memberikan Harapan kepada Umat Islam di AS

March 3, 2021
Bank Syariah Indonesia Jajaki Kerja sama Sukuk Global dengan Dubai Islamic Bank

Bank Syariah Indonesia Jajaki Kerja sama Sukuk Global dengan Dubai Islamic Bank

March 3, 2021
Shamsi Ali Ingin Pesantrennya jadi Wajah Umat Islam Indonesia di AS

Shamsi Ali Ingin Pesantrennya jadi Wajah Umat Islam Indonesia di AS

March 3, 2021
Restoran-restoran di Turki Mulai Buka Kembali Namun Timbulkan Kekhawatiran Para Dokter

Restoran-restoran di Turki Mulai Buka Kembali Namun Timbulkan Kekhawatiran Para Dokter

March 3, 2021
Penyuluh Agama Islam Bolmong Utara Bangun Rumah untuk Warga Miskin

Penyuluh Agama Islam Bolmong Utara Bangun Rumah untuk Warga Miskin

March 3, 2021
Kisah Rasulullah saw saat Berdakwah secara Terang-terangan

Kisah Rasulullah saw saat Berdakwah secara Terang-terangan

March 3, 2021
Di Vaksinasi MUI, Menkes Minta Masyarakat Bersabar

Di Vaksinasi MUI, Menkes Minta Masyarakat Bersabar

March 3, 2021
Melatih Fisik Anak Lewat Latihan Shalat

Melatih Fisik Anak Lewat Latihan Shalat

March 3, 2021
Komunitas Pilot Paramotor Gunakan Produk, Jasa, dan Layanan BSB

Komunitas Pilot Paramotor Gunakan Produk, Jasa, dan Layanan BSB

March 3, 2021

Terpopuler

  • Komunitas Pilot Paramotor Gunakan Produk, Jasa, dan Layanan BSB

    Komunitas Pilot Paramotor Gunakan Produk, Jasa, dan Layanan BSB

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kisah Rasulullah saw saat Berdakwah secara Terang-terangan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ucapkan Barakallah Sebagai Pengganti Selamat

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Rina Gunawan Wafat, Sosok Artis yang Sering Ingatkan untuk Shalat dan Umroh

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Buka Aura, Bagaimana Hukumnya menurut Syariah?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ini Dia Resep JSR untuk Demam Anak, Batuk dan Panas Dalam

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Hukum Memakai Kalung Salib

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • 33 Pertanyaan yang Harus Ditanyakan Setiap Gadis Saat Taaruf

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Hukum Menghasilkan Uang dari Aplikasi Tiktok Cash

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ini Cara Mengetahui Ragi Masih Aktif atau Tidak

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • About
  • Advertise
  • Careers
  • Contact
Copyright . Disclaimer . Iklan . Redaksi

Copyright © 2014 - 2021
Chanelmuslim.com - Media Pendidikan & Keluarga

No Result
View All Result
  • Home
  • Jendela Hati
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Sakinah
    • Pranikah
  • Ayah Bunda
    • Tumbuh Kembang
    • Parenting
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Kesehatan
    • Kecantikan
    • Komunitas
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Nasional
    • Foto News
    • Dunia
    • Palestina
    • Sekolah
    • Ekonomi
    • Opini
    • Editorial
    • Info Bisnis
    • Event
  • Khazanah
    • Ustadzah
    • Quran Hadits
    • Kisah
    • Nasihat
  • Konsultasi
    • Arsitektur
    • Kesehatan
    • Syariah
  • Galeri
    • Foto
    • Video
    • Komik
    • Market
  • Oase

Copyright © 2014 - 2021
Chanelmuslim.com - Media Pendidikan & Keluarga