Status Gunung Agung Bali Masih Awas, Tengkulak Malah Tawar Rendah Sapi Pengungsi
10 October 2017 09:16:48
ChanelMuslim.com - Tiga minggu sudah Gunung Agung menunjukkan aktivitas kegempaannya. Lokasi-lokasi pengungsian di zona aman semakin dipenuhi pengungsi.
Apalagi setelah penetapan status Gunung Agung menjadi Awas. Meskipun hampir sebagian besar warga telah berada di area-area pengungsian, mereka sesekali mengunjungi rumah mereka untuk mengecek kondisi ternak.
Hal ini juga kerap dilakukan oleh Wayan Surita (41), salah satu pengungsi di posko pengungsian dekat Dapur Umum Aksi Cepat Tanggap di Kecamatan Rendang, Kabupaten Karangasem, Bali.
Namun demikian, hal tersebut ia lakukan sebelum adanya tempat penitipan ternak sementara yang dibangun oleh petugas Kecamatan Rendang.
Kepada ACTNews, Surita bercerita bagaimana situasi emergency Gunung Agung sempat melemahkan harga ternak mereka.
» Bantu Penanggulangan Covid-19, Kemenag Serahkan Gedung Asrama Haji untuk Ruang Isolasi Pasien
» Gemuruh Takbir Saat Sumbar Juara 1 Fahmil Qur'an Putra MTQ Nasional 2020
Ia mengungkapkan, ketika aktivitas Gunung Agung menunjukkan peningkatan, banyak tengkulak yang datang ke desa-desa di Kecamatan Rendang dan sekitarnya.
Mereka berniat membeli sapi yang dimiliki oleh para peternak. Namun demikian, harga yang mereka tawarkan begitu rendah, bahkan tidak masuk akal.
“Seekor sapi biasanya dijual dengan harga delapan hingga sebelas juta rupiah. Tapi kemarin harga dipatok menjadi satu sampai dua juta rupiah saja,” ujar Surita, Senin (2/9) dalam siaran pers ACT.
Setelah mengetahui pihak Kecamatan Rendang membangun tempat penitipan ternak sementara di zona aman, ia dan sejumlah peternak lainnya langsung bergotong-royong menyewa mobil truk untuk membawa ternak mereka ke tempat penampungan ternak.
» Peran Pemuda sangatlah Penting dalam Menanggapi Isu Perubahan Iklim
» UU Cipta Kerja, Pembentukan Tidak Lazim dan Menuai Banyak Revisi
Wayan Surita sendiri sudah seminggu menitipkan ternaknya di tempat penitipan ternak sementara di Kecamatan Rendang.
Kedua sapinya dibawa dari desanya, yaitu Desa Temukus, Kecamatan Rendang, yang berjarak sekitar 9 km dari Gunung Agung.
Desa ini termasuk daerah zona merah yang harus dikosongkan dari segala aktivitas penduduk.
“Setelah para peternak memindahkan sapinya ke penampungan ternak sementara, harga sapi menjadi agak membaik yaitu berkisar antara 5 sampai 6 juta rupiah,” ungkap Surita dalam sumber yang sama.
Jumlah sapi yang berada di penampungan ternak di Kecamata Rendang sekitar 200 – 300 ekor. Hal ini dikarenakan luas lahan yang sangat terbatas, yaitu 1000 meter persegi.
Para peternak setiap malam bergantian menjaga ternak untuk menghindari terjadinya pencurian ternak. Sementara paginya, mereka secara bersama-sama mencari rumput untuk pakan ternaknya.
Hingga saat ini, Gunung Agung masih berstatus Awas dan menunjukkan peningkatan kegempaan.
Kasubid Mitigasi Gunung Api Wilayah Timur PVMBG Devi Kemal Syahbana mengatakan, jumlah gempa yang terjadi di Gunung Agung rata-rata dua kali lipat dari gempa pada saat Gunung Merapi meletus 2010 silam.
Para peternak berharap kondisi Gunung Agung segera normal kembali agar mereka bisa cepat kembali ke desa dan melakukan aktivitas harian seperti sedia kala.
Aamiin. (jwt/act).
16 May 2020 07:20:42
Perkuat Ekonomi Masyarakat Bersama Global Zakat - ACT
06 June 2020 22:10:28
Hero Group Penuhi Kebutuhan Pakan Satwa Taman Safari Indonesia
25 November 2020 17:07:56
Menanti Perpres BRIN Jadi Undang-Undang
24 April 2020 06:04:33
Larangan Mudik Lebaran, KAI Batalkan Seluruh Perjalanan KA Jarak Jauh dari dan menuju Jakarta dan Bandung
16 January 2021 06:00:00
Ingin Tulisan Kamu Dibaca Ribuan Orang? Gabung OASE chanelmuslim.com Sekarang
26 May 2020 11:00:01