Muhammadiyah dan NU Kompak Mundur dari Program Organisasi Penggerak
23 July 2020 10:33:11
ChanelMuslim.com – Pimpinan Pusat Muhammadiyah menegaskan mundur dari keikutsertaan Program Organisasi Penggerak (POP) yang digagas oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) RI. Setelah itu Nahdlatul Ulama melalui Lembaga Pendidikan Maarif NU memutuskan mundur dari program yang sama.
Wakil Ketua Majelis Dikdasmen Pimpinan Pusat Muhammadiyah Bidang Kerja Sama Dr Kasiyarno, M.Hum menyampaikan bahwa awalnya Majelis Dikdasmen turut mengajukan proposal untuk mengikuti program ini.
Namun, setelah mengikuti proses seleksi dalam Program Organisasi Penggerak Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Kemdikbud RI, dan mempertimbangkan beberapa hal maka dengan ini Muhammadiyah menyatakan mundur dari keikutsertaan program tersebut.
Dalam pernyataan sikap yang ditandatangani Ketua dan Sekretaris Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah PP Muhammadiyah, Dr H Kasiyarno dan Maulana Ishak MPd tersebut ada tiga pertimbangan mengapa Muhammadiyah memilih undur diri:
» Pelunasan Biaya Haji Reguler Tahap Pertama Ditutup 30 April 2020
» UU Cipta Kerja, Pembentukan Tidak Lazim dan Menuai Banyak Revisi
Pertama, Muhammadiyah memiliki 30.000 satuan pendidikan yang tersebar di seluruh Indonesia. Persyarikatan Muhammadiyah sudah banyak membantu pemerintah dalam menyelenggarakan pendidikan sejak sebelum Indonesia merdeka, sehingga tidak sepatutnya diperbandingkan dengan organisasi masyarakat yang sebagian besar baru muncul beberapa tahun terakhir dan terpilih dalam Program Organisasi Penggerak Kemdikbud RI sesuai surat Dirjen GTK tanggal 17 Juli Tahun 2020 Nomer 2314/B.B2/GT/2020.
Kedua, Kriteria pemilihan organisasi masyarakat yang ditetapkan lolos evaluasi proposal sangat tidak jelas, karena tidak membedakan antara lembaga CSR yang sepatutnya membantu dana pendidikan dengan organisasi masyarakat yang berhak mendapatkan bantuan dari pemerintah.
Ketiga, Muhammadiyah akan tetap berkomitmen membantu pemerintah dalam meningkatkan pendidikan dengan berbagai pelatihan, kompetensi kepala sekolah dan guru melalui program-program yang dilaksanakan Muhammadiyah sekalipun tanpa keikutsertaan kami dalam Program Organisasi Penggerak ini.
Ketua Lembaga Pendidikan Maarif NU Arifin Junaidi menyebut ada sesuatu yang mengganjal dalam Program Organisasi Penggerak. “Banyak sekali organisasi atau yayasan yang tidak jelas ditetapkan sebagai penerima POP,” tutur Arifin, Rabu (22/7) seperti dikutip dari suaramuhammadiyah.id.
» YBM BRI Bantu Sediakan Komputer di MTSN Salak
» Persatuan Islam Sarankan Pemerintah RI Beri Kesempatan bagi Eks ISIS yang Insyaf
Menurutnya LP Maarif NU mengelola sekolah – madrasah di berbagai daerah. Begitu juga pengembangan kompetensi kepala sekolah dan guru.
Majelis Dikdasmen PP Muhammadiyah mengusulkan agar Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI meninjau kembali terhadap surat tersebut, untuk menghindari masalah yang tidak diharapkan di kemudian hari. [My]
10 November 2020 16:51:40
Membangun Kolaborasi Strategis untuk Pengungsi
15 March 2019 10:15:23
BNI Syariah Kembangkan Pelatihan Manajemen Masjid Perkantoran
11 June 2020 16:03:37
Masyarakat Sulit Menyampaikan Keluhan Lonjakan Tagihan Listrik ke PLN
06 June 2018 19:15:50
Tetapkan Lebaran 2018, Kemenag Gelar Sidang Isbat pada Kamis 14 Juni Mendatang
16 January 2021 06:00:00
Ingin Tulisan Kamu Dibaca Ribuan Orang? Gabung OASE chanelmuslim.com Sekarang
24 June 2020 12:03:45