Monday, March 1, 2021
Copyright . Disclaimer . Iklan . Redaksi
Chanelmuslim.com
No Result
View All Result
  • Home
  • Jendela Hati
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Sakinah
    • Pranikah
  • Ayah Bunda
    • Tumbuh Kembang
    • Parenting
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Kesehatan
    • Kecantikan
    • Komunitas
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Nasional
    • Foto News
    • Dunia
    • Palestina
    • Sekolah
    • Ekonomi
    • Opini
    • Editorial
    • Info Bisnis
    • Event
  • Khazanah
    • Ustadzah
    • Quran Hadits
    • Kisah
    • Nasihat
  • Konsultasi
    • Arsitektur
    • Kesehatan
    • Syariah
  • Galeri
    • Foto
    • Video
    • Komik
    • Market
  • Oase
  • Home
  • Jendela Hati
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Sakinah
    • Pranikah
  • Ayah Bunda
    • Tumbuh Kembang
    • Parenting
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Kesehatan
    • Kecantikan
    • Komunitas
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Nasional
    • Foto News
    • Dunia
    • Palestina
    • Sekolah
    • Ekonomi
    • Opini
    • Editorial
    • Info Bisnis
    • Event
  • Khazanah
    • Ustadzah
    • Quran Hadits
    • Kisah
    • Nasihat
  • Konsultasi
    • Arsitektur
    • Kesehatan
    • Syariah
  • Galeri
    • Foto
    • Video
    • Komik
    • Market
  • Oase
No Result
View All Result
Chanelmuslim.com
No Result
View All Result
Home Khazanah

Sad bin Ubadah dan Kaum Anshar Mempertanyakan Keadilan Rasulullah

April 25, 2016
in Khazanah
0
0
SHARES
8
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterWhatsappTelegramLinkedin

saad bin ubadahChanelmuslim.com – Ibnu Abbas menceritakan, “Dalam setiap peperangan, pasukan Rasulullah memiliki dua bendera: bendera kaum Muhajirin yang dibawa oleh Ali bin Abu Thalib dan bendera kaum Anshar yang dibawa Sa’d bin Ubadah.”

Sikap tegas sudah menjadi karakter orang yang memiliki kepribadian kuat ini. la tegas dalam membela kebenaran dan segala sesuatu yang menurutnya benar. jika ia meyakini sesuatu, maka ia menyatakannya secara terus terang tanpa ditutup-tutupi, dan melaksanakannya dengan tekad bulat tanpa kenal kompromi.

Pada peristiwa pembebasan kota Mekah, Rasulullah mengangkatnya sebagai kepala regu dari pasukan Islam. ketika mendekati pintu gerbang Tanah Suci ia berseru

“Hari ini hari berkecamuknya perang. Hari ini tidak ada lagi yang terlarang.”

Umar mendengar seruannya itu. la segera melaporkannya kepada Rasulullah, “Wahai Rasulullah, aku mendengar ucapan Sa’d bin Ubadah.

Kami khawatir dia akan menghabisi semua orang Quraisy.”

Maka, Nabi saw, memerintahkan Ali untuk menyusulnya dan mengambil alih kepernimpinan.

Ketika melihat Mekah telah tunduk dan menyerah kepada pasukan Islam yang datang membebaskannya, Sa’d teringat-akan semua siksaan yang dialami oleh kaum muslimin, yang juga pernah ia rasakan sendiri. Begitu juga dengan peperangan yang mereka lancarkan kepada suatu kaum dan para penyeru, hanya karena mereka menyerukan kalimat “La ilaha illallah”, Karena itu, sikap keras dan tegasnya mendorongnya untuk menindak orang-orang Quraisy dan membalas kejahatan mereka dengan tindakan yang setimpal dan bisa dilakukannya di hari pembebasan itu.

Sikapnya yang tegas atau sebut saja sikapnya yang militan ini, yang sudah menjadi karakternya, mengantarkannya mengambil sikap tegas pada peristiwa Saqifah.

Tidak lama setelah Rasulullah saw. wafat, sekelompok orang dari kaum Anshar berkumpul di Saqifah (pendopo) bani Sa’idah menyeru-kan agar khalifah pengganti Rasulullah diangkat dari kaum Anshar.

Menjadi khalifah pengganti Rasulullah adalah satu kemuliaan tersendiri, di dunia dan di akhirat. Karena itu, orang-orang dari kaum Anshar ingin mendapatkan kemuliaan ini. Akan tetapi, Rasulullah pernah mengangkat Abu Bakar sebagai imam shalat menggantikan beliau ketika beliau sakit. Kasus ini dan kasus lainnya, di mana Abu bakar adalah pendamping Rasulullah saat mereka di Gua Tsur, dipahami oleh para sahabat. Mereka memahami bahwa Abu Bakar lebih berhak menduduki jabatan ini. Inilah yang dipahami Umar. Sementara di Sisi lain, Sa’d bin Ubadah punya pemahaman lain. Satu sikap yang tidak bisa dimengerti oleh kebanyakan para sahabat.

Sikap tegas dan keras seperti ini memang sudah menjadi karakternya. Seperti yang sudah kami sebutkan, Sa’d sangat gigih dengan apa yang sudah ia yakini, dan ia menyatakannya secara terus terang.

Karakternya yang tegas dan keras ini terlihat jelas dalam peristiwa yang terjadi beberapa saat setelah Perang Hunain. Seusai Perang Hunain yang dimenangkan kaum muslimin, Rasulullah mulai membagi harta rampasan perang kepada kaum muslimin. Saat itu, Rasulullah punya perhatian khusus kepada para muallaf dari kalangan pemuka kaum. Rasulullah memberi mereka bagian seperti yang diberikan kepada para tentara yang membutuhkan. Adapun kaum muslimin yang imannya sudah mantap, Rasulullah percaya dengan keimanannya itu. Mereka tidak mendapatkan bagian sedikit pun. Di luar itu, pemberian dari Rasulullah adalah satu kemuliaan tersendiri yang sangat didambakan oleh setiap orang. Dan di luar itu, saat itu, harta rampasan perang merupakan pemasukan tersendiri yang menjadi tumpuan hidup kaum muslimin.

Dengan perasaan kecewa, orang-orang Anshar bertanya-tanya, mengapa mereka yang telah mantap keimanannya tidak diberi bagian.

Penyair mereka, Hasan bin Tsabit berkata dalam syairnya,-

“Datanglah kepada Rasulullah dan tanyakan,

‘Wahai Nabi yang tepercaya Jika semua manusia dihitung

mengapa bani Sulaim tidak terpanggil

padahal merekalah Para Pendahulu

merekadah yang memberi tempat

merekalah yang memberi Pertolongan

Anshar; ituiah sebutan Allah untuk mereka

Karenajasa mereka menolong agama Nya

mereka Pejuang di medanperang

semua musibah merekaterima

tanpa takut tanpa kecewa”

Pada bait-bait syair tersebut penyair kebanggaan Rasulullah dan kebanggaan orang-orang Anshar ini melukiskan kekecewaan yang dirasakan orang-orang Anshar disebabkan Nabi saw tidak memberikan bagian dari harta pampasan perang kepada orang-orang Anshar.

Pemuka Anshar, Sa’d bin Ubadah melihat dan mendengar warganya berbisik-bisik memperbincangkan hal ini. Maka, ia menemui Rasulullah dan berkata, “Wahai Rasulullah, kaum Anshar merasa Kecewa terhadapmu atas pembagian harta rampasan yang kau lakukan. Kaummu mendapatkan bagian. Beberapa kabilah Arab juga mendapat bagian yang besar. Sedangkan orang-orang Anshar tidak mendapatkan bagian apa-apa.

Begitulah, laki-laki yang suka keterusterangan ini mengungkapkan isi hatinya dan isi hati kaummya. la menceritakan kondisi yang sebenarnya kepada Rasulullah.

Rasulullah saw. bertanya kepadanya, “Sedangkan kamu sendiri, wahai Sa’d, apa pendapatmu?”

Artinya, jika itu pendapat kaummu lantas apa pendapatmu? Dengan terus terang ia menjawab, ”

Aku ini bagian dari mereka. ”

Nabi bersabda, “Kalau begitu, kumpulkan kaummu.”

Sa’d mengumpulkan kaum Anshar, lalu Rasulullah menemui mereka. Wajah-wajah mereka terlihat penuh kekecewaan, Beliau memandang mereka dengan senyum menandakan penghargaan atas sikap mereka. Beliau bersabda, “Wahai sekalian orang-orang Anshar, aku mendengar ucapan kalian. Aku mendengar kekecewaan kalian atas tindakanku.

Bukankah aka datang kepada kalian, saat kalian berada dalam kondisi tersesat lalu Allah memberi petunjuk kepada kalian?

Bukankah saat itu kalian dalam kondisi kekurangan lalu Allah mencukupi kalian?

Bukankah saat itu kalian saling bermusuhan lalu Allah mempersatukan hati kalian?”

Mereka menjawab, “Benar, wahai Rasulullah. Allah dan Rasul-Nya lebih pemurah dan lebih utama.”

Rasulullah bersabda, “Maukah kalian menyambut seruanku, wahai orang-orang Anshar?”

Mereka menjawab, “Dengan apa kami sambut seruanmu, wahai Rasulullah? Bagi Allah dan RasuI-Nya pemberian dan keutamaan. ”

Rasulullah bersabda, “Demi Allah, jika kalian mau, kalian pasti akan mengatakan dan kalian pasti membenarkannya dan dibenarkan,

‘Engkau datang kepada kami dalam keadaan didustakan, maka kami membenarkanmu.

Engkau datang kepada kami dalam keadaan dikalahkan, maka kami menolongmu.

Engkau datang kepada kami dalam keadaan butuh, maka kami membantumu.

Engkau datang kepada kami dalam keadaan terusir, maka kami memberimu tempat. ‘

Wahai orang-orang Anshar, apakah kalian kecewa jika aku memberikan sedikit harta dunia kepada sekelompok orang agar mereka masuk Islam, sedangkan kalian sudah memiliki keislaman yang mantap?

Wahai orang-orang Anshar, tidakkah kalian puas, jika orang lain pulang membawa kambing dan unta, lalu kalian pulang dan Rasulullah berada dalam rombongan kalian?

Demi Allah yang nyawaku berada di tangan-Nya, kalau tidaklah karena hijrah, tentulah aku termasuk golongan Anshar. Seandainya orang-orang menempuh jalannya sendiri-sendiri, pastilah aku akan mengikuti jalannya orang-orang Anshar. Ya Allah, berilah rahmat kepada kaum Anshar dan anak cucu mereka.”

Orang-orang Anshar itu langsung menangis tersedu-sedu hingga janggut mereka basah oleh air mata. Kata-kata Rasulullah itu telah menyiramkan kedamaian ke dalam hati mereka, kekayaan ke dalam jiwa mereka, dan keselamatan ke dalam diri mereka.

Dengan serentak, mereka berseru, termasuk Sa’d bin Ubadah, “Kami ridha kepada Rasulullah, atas pembagian dan pemberiannya.”  []

 

Sumber : Biografi 60 Sahabat Nabi, Penerbit Al Itihsom

ShareTweetSendShareShare
Previous Post

Memutihkan Area Bawah Lengan dengan 5 Bahan Alami Ini

Next Post

Hadits Arbain 10: Allah Hanya Menerima yang Baik

Related Posts

Hukum Cebok atau Beristinjak dengan Tisu

Antara Syukur dengan Rasa

February 28, 2021
Wahai Mukminah, Inilah Akhlak Seorang Wanita Terhadap Lelaki Bukan Mahrom

Wahai Mukminah, Inilah Akhlak Seorang Wanita Terhadap Lelaki Bukan Mahrom

February 27, 2021
Bersiwak sangat Dianjurkan dalam Kondisi Ini

Bersiwak sangat Dianjurkan dalam Kondisi Ini

February 26, 2021
3 Cara Menyikapi Mertua Cerewet

3 Cara Menyikapi Mertua Cerewet

February 26, 2021
Tempat Penampungan untuk Muslimah Korban KDRT di Ontario

Saya Ingin Menjadi Orang yang Lebih Baik: Mulai dari Mana?

February 24, 2021
Obat Kesombongan

Obat Kesombongan

February 23, 2021
Doa Senjata Orang Mukmin

Doa Senjata Orang Mukmin

February 23, 2021
Rahasia Ringannya Ketaatan Seorang Hamba

Rahasia Ringannya Ketaatan Seorang Hamba

February 23, 2021
Keutamaan Shalat Tahajud

Keutamaan Shalat Tahajud

February 23, 2021
Manfaat Dzikir Pagi Petang yang Luar biasa

Manfaat Dzikir Pagi Petang yang Luar biasa

February 22, 2021
Next Post

Hadits Arbain 10: Allah Hanya Menerima yang Baik

Waspadai Pemurtadan, Temuan MUI Perlu Kajian Analisis

Terbaru

Mengenal Beasiswa Erasmus, Beasiswa Kuliah di Eropa

Mengenal Beasiswa Erasmus, Beasiswa Kuliah di Eropa

March 1, 2021
Zero Waste Bukan Sekadar Kampanye Lingkungan

Zero Waste Bukan Sekadar Kampanye Lingkungan

March 1, 2021
TaniFund dan BRI Jalin Kerja Sama Penyaluran Kredit Senilai Rp200 Miliar untuk Petani dan UMKM

TaniFund dan BRI Jalin Kerja Sama Penyaluran Kredit Senilai Rp200 Miliar untuk Petani dan UMKM

March 1, 2021
Kisah Rasulullah saw Mendapat Wahyu Pertama

Kisah Rasulullah saw Mendapat Wahyu Pertama

March 1, 2021
Mengenal 9 Jenis Bedak Wajah dan Fungsinya

Mengenal 9 Jenis Bedak Wajah dan Fungsinya

March 1, 2021
Penyebaran Dakwah dan Pendidikan Islam akan Lebih Luas dengan Teknologi

Penyebaran Dakwah dan Pendidikan Islam akan Lebih Luas dengan Teknologi

March 1, 2021
Anas Sarwar: Muslim Pertama yang Memimpin Partai Buruh Skotlandia

Anas Sarwar: Muslim Pertama yang Memimpin Partai Buruh Skotlandia

March 1, 2021
Kisah Pernikahan Muhammad dengan Khadijah

Kisah Pernikahan Muhammad dengan Khadijah

March 1, 2021
Hikmah Peristiwa Isra’ Mi’raj

Hikmah Peristiwa Isra’ Mi’raj

March 1, 2021
Hidup Adalah Masalah Waktu

Hidup Adalah Masalah Waktu

March 1, 2021

Terpopuler

  • Utang dan Inflasi

    Hidup Kaya Raya dalam Islam

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ucapkan Barakallah Sebagai Pengganti Selamat

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Hukum Memakai Kalung Salib

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Hukum Menghasilkan Uang dari Aplikasi Tiktok Cash

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Buka Aura, Bagaimana Hukumnya menurut Syariah?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • 33 Pertanyaan yang Harus Ditanyakan Setiap Gadis Saat Taaruf

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ini Dia Resep JSR untuk Demam Anak, Batuk dan Panas Dalam

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ini Cara Mengetahui Ragi Masih Aktif atau Tidak

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Event Kompetisi Fashion Show Duta Muslimah Hunt 2021

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Atasi Sakit Kepala dengan Ramuan Jahe ala Resep JSR

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • About
  • Advertise
  • Careers
  • Contact
Copyright . Disclaimer . Iklan . Redaksi

Copyright © 2014 - 2021
Chanelmuslim.com - Media Pendidikan & Keluarga

No Result
View All Result
  • Home
  • Jendela Hati
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Sakinah
    • Pranikah
  • Ayah Bunda
    • Tumbuh Kembang
    • Parenting
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Kesehatan
    • Kecantikan
    • Komunitas
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Nasional
    • Foto News
    • Dunia
    • Palestina
    • Sekolah
    • Ekonomi
    • Opini
    • Editorial
    • Info Bisnis
    • Event
  • Khazanah
    • Ustadzah
    • Quran Hadits
    • Kisah
    • Nasihat
  • Konsultasi
    • Arsitektur
    • Kesehatan
    • Syariah
  • Galeri
    • Foto
    • Video
    • Komik
    • Market
  • Oase

Copyright © 2014 - 2021
Chanelmuslim.com - Media Pendidikan & Keluarga