Oleh: Syaikh Wahid Abdussalam Bali, hafidzahullah
ChanelMuslim.com- Pasca turunnya berbagai fatwa majelis ulama di seluruh dunia tentang "penutupan" masjid termasuk masjid teragung di Arab Saudi, rasa kehilangan mulai dirasakan para ulama. Antara lain, Syaikh Wahid Abdussalam Bali. Beliau adalah ulama asal Mesir yang mengajar di beberapa tempat di Arab Saudi. Termasuk di Madinah.
Berikut suara hati beliau menyikapi wabah covid-19 yang kini berimbas pada suara azan di masjid yang menyebut, Shalatlah di tempat kalian. Menurut beliau, wabah itu bisa dilihat dari sisi lain. "Bukan kita yang tidak perlu datang ke masjid untuk menghadap Allah. Tapi, Allah telah mengusir kita dari rumah-rumahNya di seantero bumi, semata-mata karena maksiat kita kepadaNya."
[gambar1]
Syaikh Wahid Abdussalam Bali
Berikut ini munajat yang disampaikan ulama yang juga pakar pengobatan ruqyah ini.
Wahai Rabb…
Jikalah tidak ada murka darimu kepada kami niscaya kami tak mempedulikannya?
(Tapi bagaimana mungkin tidak?!)
Apakah dosa kami sudah sampai menghalangi kami dari rumah-rumah-Mu?!
Apakah maksiat kami sudah sampai harus terdengar seruan adzan di telinga kami, “Shalatlah di rumah-rumah kalian.”?!
Apakah itu murka-Mu wahai Yang Maha Pengasih?!
Apakah itu malapetaka yang ditimpakan kepada penduduk bumi?!
Atau apakah engkau menginginkan agar kami sadar setelah kelalaian yang terus menerus dan maksiat yang kian bertambah?!
Wahai Rabb…
Apakah itu goncangan kepada hati yang telah tertutup?!
Kepada akal-akal yang kehilangan arah?!
Apakah kami juga akan kehilangan seruan shalat tarawih?!
Apakah kami juga akan kehilangan majlis berbuka puasa?!
Apakah kami juga akan kehilangan berkahnya shalat malam berjamaah?!
Apakah ini pergantian?!
Apakah kami telah berpaling sehingga Engkau akan gantikan kami?!
Apakah Engkau akan datangkan kaum selain kami?!
Yang Engkau cintai dan mereka mencintai-Mu?!
Wahai Rabb…
Demi Allah sungguh kami tak mampu
Kami tak sanggup
Jangan Engkau hukum kami dengan perbuatan orang jahil di antara kami
Hari ini kami mendengar kalimat-kalimat yang tidak pernah kami dengar sebelumnya
Kalimat adzan mulai menggoncang kami
“Shalatlah kalian di rumah-rumah kalian, shalatlah di tempat-tempat kalian!”
Ini adalah pengusiran sebenarnya
Demikian yang kami rasakan
Engkau berpaling dari kami
Dan ini sangat menyakitkan
“Rumah-rumah-Ku telah tertutup di hadapan kalian.”
Betapa teririsnya hati
Betapa goncangnya hati
“Rumah-rumah-Ku telah tertutup dari wajah-wajah kalian.”
Apakah kami telah berpaling, sehingga Engkau berpaling dari kami?!
Inilah musibah yang sebenarnya
Tak lain penyakit adalah sebatas tentara dari tentara-tentara Mu
Namun musibah yang sesungguhnya adalah ketika Engkau usir kami dari rumah-Mu
Apakah ini pesan dari-Mu kepada kami
“Aku tidak butuh kepada kalian, dan ibadah kalian.”
Wahai Rabb…
Kami tak sanggup
Kami tak mampu
Dunia ini seakan menjadi sempit meskipun dia luas
Bangunlah wahai hati dan merendahlah!!
Bersimpuhlah wahai hati dan jangan lepas dari Al-Jabbar!!
Wahai Rabb…
Jangan Engkau palingkan wajah-Mu
Kami tak memiliki siapa-siapa selain-Mu
Benar, kami telah mengkufuri nikmat-Mu
Benar, kami telah lalai dari nikmat-Mu
Benar, kami telah tertipu oleh diri-diri kami
Tapi kami berlepas diri, kami bermaksiat bukan karena kami meremehkan
Akan tetapi ini kelemahan kami
Kasihi kami
Kembalikan kami kepada-Mu
Kembalikan kami kepada-Mu
Janganlah Engkau cegah dari kami bulan Ramadhan
Madinah, 27 Rajab 1441
[Mh]