ChanelMuslim.com- Seorang anak remaja tampak kesal ketika terbangun sudah lewat azan Subuh. Ia tak sempat makan sahur, bahkan shalat Subuh di masjid pun sudah ketinggalan.
“Kamu kesiangan lagi, Cu?” suara sang kakek yang mendapati cucunya terlihat kesal.
“Padahal, aku sudah pasang alaram, Kek!” ucap sang remaja mengungkapkan kekesalannya.
“Kakek kira, kamu sudah tidak kesiangan lagi,” suara sang kakek sambil beranjak menuju kamar.
Sang remaja mulai terdiam. Dia seperti menangkap suatu gagasan di balik sikap enteng sang kakek yang berlalu begitu saja.
“Kek,” suara si remaja yang sudah berada di pintu kamar kakeknya. “Kakek pakai alaram apa, kok aku belum pernah dengar suaranya? Padahal, aku juga belum pernah mendapati kakek bangun kesiangan,” tambahnya sambil pandangannya menyapu seisi ruangan kamar kakek.
“Cucuku,” suara kakek kemudian. “Alaram itu bukan di telinga. Tapi, di sini,” jelas sang kakek sambil tangan kanannya menunjuk ke arah dada.
**
Sebenarnya, bukan mata yang ada di kepala kita yang buta. Melainkan, mata yang ada di dalam hatilah yang tak lagi mampu melihat. Dan bukan telinga yang tak bisa mendengar, tapi hati kitalah yang mungkin mulai beku dan tuli. (muhammad nuh/foto: yellowtrace)