ChanelMuslim.com – Menteri Luar Negeri Turki mengkritik keputusan Amerika Serikat yang menambahkan nama Pemimpin Hamas Ismail Haniyah ke dalam daftar teroris AS.
Berbicara dalam konferensi bersama dengan Menteri Luar Negeri Palestina Riyad al-Maliki, Mevlut Cavusoglu menyebut waktu yang dipilih AS untuk mengumumkan hal itu sangatlah mencurigakan.
Pada hari Rabu, pemerintah A.S. menyebut Haniyah sebagai ‘teroris dunia’ dan memberlakukan serangkaian sanksi terhadapnya.
“Mereka [AS] mengambil keputusan ini pada saat kesatuan di dalam Palestina telah mulai aman,” kata Cavusoglu, merujuk pada proses rekonsiliasi antara Fatah dan Hamas, di Provinsi Antalya, Sabtu lalu.
Cavusoglu mengatakan, Hamas telah berpartisipasi dalam pemilu 2005, yang mana kala itu dipantau langsung oleh Majelis Parlemen Dewan Eropa dan dievaluasi secara demokratis dan transparan.
Sejak saat itu, imbuh Cavusoglu, Hamas telah ambil bagian dalam politik.
Di tempat yang sama, Al-Maliki juga mencela keputusan AS dan menyebutnya sebagai usaha untuk menggagalkan upaya untuk menyelesaikan dan memperbaiki proses rekonsiliasi.
Al-Maliki menekankan bahwa pemimpin Palestina akan meneruskan rekonsiliasi dengan Ismail Haniyah sebagai kepala biro Politik gerakan Hamas, demi ketenangan warga Palestina.
Terkait dengan keputusan AS yang berencana menunda kucuran dana bantuan untuk UNRWA sebesar USD65 juta, Al-Maliki memandang AS tengah memberikan tekanan kepada Otoritas Palestina.[ah/anadolu]