Monday, March 8, 2021
Copyright . Disclaimer . Iklan . Redaksi
Chanelmuslim.com
No Result
View All Result
  • Home
  • Jendela Hati
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Sakinah
    • Pranikah
  • Ayah Bunda
    • Tumbuh Kembang
    • Parenting
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Kesehatan
    • Kecantikan
    • Komunitas
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Nasional
    • Foto News
    • Dunia
    • Palestina
    • Sekolah
    • Ekonomi
    • Opini
    • Editorial
    • Info Bisnis
    • Event
  • Khazanah
    • Ustadzah
    • Quran Hadits
    • Kisah
    • Nasihat
  • Konsultasi
    • Arsitektur
    • Kesehatan
    • Syariah
  • Galeri
    • Foto
    • Video
    • Komik
    • Market
  • Oase
  • Home
  • Jendela Hati
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Sakinah
    • Pranikah
  • Ayah Bunda
    • Tumbuh Kembang
    • Parenting
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Kesehatan
    • Kecantikan
    • Komunitas
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Nasional
    • Foto News
    • Dunia
    • Palestina
    • Sekolah
    • Ekonomi
    • Opini
    • Editorial
    • Info Bisnis
    • Event
  • Khazanah
    • Ustadzah
    • Quran Hadits
    • Kisah
    • Nasihat
  • Konsultasi
    • Arsitektur
    • Kesehatan
    • Syariah
  • Galeri
    • Foto
    • Video
    • Komik
    • Market
  • Oase
No Result
View All Result
Chanelmuslim.com
No Result
View All Result
Home Berita

Menanam Maaf

January 23, 2021
in Berita
0
Menanam Maaf

Foto: PIxabay

0
SHARES
3
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterWhatsappTelegramLinkedin

Ada ucapan sederhana yang teramat dahsyat. Ia bisa menghancurleburkan gunung emosi. Ia juga mampu mencairkan kerasnya baja amarah. Dan, teramat cocok buat melunturkan noda-noda hasad. Ia cuma ucapan empat kata: “Maaf!”

Suasana hidup berkeluarga tak beda dengan pergaulan dalam masyarakat. Ada saatnya persentuhan melahirkan damai, tenang, membahagiakan. Tapi, ada saatnya menimbulkan gesekan. Terlebih ketika menyadari bahwa manusia tak mungkin luput dari salah dan khilaf. Siapa pun. Termasuk, suami, isteri, anak, bahkan mertua.

Masalahnya, tidak semua anggota rumah terlatih mengucapkan maaf. Karena ucapan yang terkesan sederhana ini tampaknya butuh kekuatan besar dalam jiwa. Perlu kerendahan hati untuk siap berbagi ego.

Seperti itulah yang dirasakan Bu Noni. Ibu satu anak ini kadang merasa bingung dengan suaminya. Ia heran, kenapa belum pernah terdengar ucapan maaf dari mulut suaminya. Walau sekali pun.

Padahal, hampir tiga tahun ia berumah tangga. Artinya, sudah lebih dari seribu hari ia hidup seatap dengan suaminya. Entah berapa jenis suka dan duka ia geluti bersama. Dan tentu saja, entah berapa kekhilafan yang pernah dilakukan antara ia dan suami. Atau, sebaliknya. Mulai dari hal-hal kecil seperti tak sengaja menyenggol vas bunga hingga pecah. Sampai, marah besar hanya karena persoalan anak-anak.

Namun, dari semua peristiwa, belum pernah keluar ucapan maaf. Seolah kesalahan itu seperti sebuah kewajaran. Seolah ketidaksengajaan menjadi hal lumrah dalam kehidupan berkeluarga. Seolah, seorang suami boleh berbuat salah. Tak ada yang dirugikan. Tak ada yang perlu dipersoalkan. Dan seolah, Bu Noni bertepuk sebelah tangan.

Buat Bu Noni, ucapan maaf sudah bukan barang mahal. Ia tak lagi merasa berat untuk bilang, “Maaf!” Kepada siapa pun: suami, anak, mertua, bahkan pembantu. Ia yakin, ucapan maaf bisa melunakkan ganjalan-ganjalan hati. Mungkin saja, seorang pembantu terlihat penurut. Pendiam. Tapi, karena persoalan ‘maaf’ yang terasa kecil itu, ia bisa menjadi bibit bom waktu. Suatu saat, bisa meledak.

Begitu pun dengan suami. Bu Noni sudah teramat biasa mengucapkan itu. Pernah ia mendapati suaminya yang meringis saat mencicipi sayur asam olahannya. Dengan segera, ia mendekati sang suami. “Eh, keasamannya, ya Yah! Maaf, ya!”

Bu Noni sangat menyadari kalau ungkapan sederhana itu bukan sekadar pelarian. Bukan basa-basi agar korban tidak lebih curiga atau marah. Bukan juga ungkapan ketundukan karena dilatari rasa takut, minder. Bukan itu. Justru, itulah ungkapan kehormatan yang keluar dari hati para pemberani. Bu Noni juga yakin, ungkapan maaf juga merupakan penghargaan kepada nilai-nilai kemanusiaan yang Allah saja meninggikan nilai itu. Bahwa, kesalahan apa pun, disengaja atau tidak, besar atau kecil, bisa diartikan sebagai pengurangan hak seseorang.

Sebenarnya, Bu Noni ingin sekali bicara dari hati ke hati ke suami. Tapi, ia khawatir malah jadi salah sangka. Niat baik kalau salah terima bisa berakibat buruk. Kadang, Bu Noni jadi salah tingkah sendiri. Apa ada yang salah dengan dirinya. Karena boleh jadi, sikap suami seperti itu sebagai ungkapan protes.

Tapi rasa-rasanya, Bu Noni tak merasa pernah melakukan kesalahan fatal. Kalau pun pernah, ia langsung minta maaf. Dan permohonan maaf itu tak akan berhenti hingga ada jawaban dari suami. Paling tidak, ada senyum yang membalas.

Atau, jangan-jangan Bu Noni sendiri yang terlalu berperasaan. Bu Noni merenung dalam-dalam. “Benarkah begitu?” suara pelan berbisik dari balik lubuk hatinya yang dalam. Tapi, apa mungkin selama itu. Lagi pula, kalau pun memang teramat peka, Bu Noni bisa membedakan mana yang wajar dan mana yang agak lain.

Ah, hidup berumah tangga memang butuh kesabaran. Suara batin Bu Noni kembali menengahi, membangkitkan sebuah kesadaran. Boleh jadi, ia belum mengenal suaminya. Tiga tahun mungkin bukan waktu yang lama buat sebuah perkenalan.

Mungkin saja, sikap cuek dengan kesalahan kecil buat seseorang bukan menjadi masalah besar. Tergantung bagaimana pola asuh sejak kecil. Atau, ada takaran sendiri dalam lingkungan keluarga suami Bu Noni. Tentu akan sangat beda antara standar orang Betawi dengan Solo. Akan sangat beda antara Medan dengan Sunda.

Di situlah adaptasi berperan besar. Perkenalan yang baik akan berujung pada pemahaman yang pas tentang pasangan. Dan kunci dari semua itu adalah mau bicara terus terang. Apa yang dianggap salah. Apa yang dirasa mengganjal. Memang, perlu kecerdikan dan kesabaran agar alur komunikasi bisa berlangsung dua arah.

Masalahnya, mampukah Bu Noni melontarkan uneg-unegnya dengan baik dan benar. Bukan asal protes. Dan, segala sesuatu memang perlu seni. Termasuk dalam menjalin komunikasi. Boleh jadi, di situlah kelemahan Bu Noni. Ia mampu menampung uneg-uneg tanpa mengurangi kesabaran dan kesetiaan. Tapi, kurang sukses mengalirkannya tanpa beban.

Bu Noni kian tersadar. Kini, saatnya ia menata keharmonisan rumah tangganya dengan menghidupkan terus terang. Mungkin saja, sang suami tergolong pria yang mau bicara kalau diminta. Dan bukankah ini pembiasaan terbaik buat budaya rumah tangganya di masa depan. Saat ini ia yang mesti mulai bicara. Esok, mungkin suami dan anak.

Dan saat itulah, semua orang di keluarganya tak lagi menganggap remeh ucapan sederhana yang mampu mengubah hal besar. Agar tak ada lagi yang canggung atau merasa tidak perlu berucap, “Maaf! Saya memang salah!”

Sumber: Eramuslim > Menanam Maaf

ShareTweetSendShareShare
Previous Post

Lelaki Shubuh

Next Post

Anak Harapan

Related Posts

Hukum Pelegalan Miras dengan Alasan Menghormati Tradisi atau Kearifan Lokal

Hukum Pelegalan Miras dengan Alasan Menghormati Tradisi atau Kearifan Lokal

March 4, 2021
Yayasan Zakat Inggris Melihat Tingkat Kemiskinan Naik Dua Kali Pasca Pandemi Covid 19

Yayasan Zakat Inggris Melihat Tingkat Kemiskinan Naik Dua Kali Pasca Pandemi Covid 19

February 28, 2021
PLN harus Siaga Banjir

PLN harus Siaga Banjir

February 21, 2021
2,6 Juta Warga Palestina Mendaftar untuk Ikut Pemilu Palestina

2,6 Juta Warga Palestina Mendaftar untuk Ikut Pemilu Palestina

February 18, 2021
Terkait Penolakan PLTP Rawa Dano, Pemerintah Diminta Jangan Abaikan Rakyat

Terkait Penolakan PLTP Rawa Dano, Pemerintah Diminta Jangan Abaikan Rakyat

February 18, 2021
Menyoal Penyerahan Transmisi Listrik ke Swasta

PLN Diminta Jangan Unbundling Listrik, Karena Bertentangan Dengan Konstitusi

February 16, 2021
Resep Sop Iga Rumahan Mudah

Resep Sop Iga Rumahan Mudah

February 14, 2021
Penjual Laili Waiteu Tuntut Ganti Rugi

Penjual Laili Waiteu Tuntut Ganti Rugi

February 12, 2021
Menyoal Penyerahan Transmisi Listrik ke Swasta

Ada 433 Desa di Indonesia yang Belum Teraliri Listrik

February 11, 2021
Qatar Tandatangani Kesepakatan untuk Bangun Rumah Sakit di Gaza

Qatar Tandatangani Kesepakatan untuk Bangun Rumah Sakit di Gaza

February 8, 2021
Next Post
Anak Harapan

Anak Harapan

Toleransi di Rumah Keluarga Pisarzewski

Terbaru

IHRI Gandeng BAZNAS Salurkan Donasi Kemanusiaan untuk Masyarakat Terdampak Bencana

IHRI Gandeng BAZNAS Salurkan Donasi Kemanusiaan untuk Masyarakat Terdampak Bencana

March 8, 2021
Cara Membuat Peta Dakwah Sebuah Daerah

Cara Membuat Peta Dakwah Sebuah Daerah

March 8, 2021
Jangan Hina Kebaikan Sedikit pun

Jangan Hina Kebaikan Sedikit pun

March 8, 2021
9 Manfaat Alquran Mengatur Masalah Keluarga

9 Manfaat Alquran Mengatur Masalah Keluarga

March 8, 2021
Beasiswa S-1 di Oregon State University Dapat Potongan Uang Kuliah Rp115 Juta per Tahun

Beasiswa S-1 di Oregon State University Dapat Potongan Uang Kuliah Rp115 Juta per Tahun

March 8, 2021
Pesona Keindahan Jalur Bypass Mekaki-Buwun Mas Lombok

Pesona Keindahan Jalur Bypass Mekaki-Buwun Mas Lombok

March 8, 2021
Resep Membuat Pizza Homemade Mudah dan Praktisi

Resep Membuat Pizza Homemade Mudah dan Praktisi

March 8, 2021
Wanita Muslim Menjadi Sasaran Ancaman Islamofobia di Kanada

Wanita Muslim Menjadi Sasaran Ancaman Islamofobia di Kanada

March 7, 2021
Populasi Warga Emirat di Dubai Hanya 8 Persen dari Total Populasi

Populasi Warga Emirat di Dubai Hanya 8 Persen dari Total Populasi

March 7, 2021
Putus Pertunangan, Hidupku Berantakan

Putus Pertunangan, Hidupku Berantakan

March 7, 2021

Terpopuler

  • Ucapkan Barakallah Sebagai Pengganti Selamat

    Ucapkan Barakallah Sebagai Pengganti Selamat

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ini Cara Mengetahui Ragi Masih Aktif atau Tidak

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • 33 Pertanyaan yang Harus Ditanyakan Setiap Gadis Saat Taaruf

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Buka Aura, Bagaimana Hukumnya menurut Syariah?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Jerat Investor Pilkada

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Lawan Propaganda Islamofobia dengan Ilmu Jurnalistik

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Psikolog Erry Soekresno Berpulang ke Rahmatullah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tenun NTB Diperkenalkan dalam Virtual Pra Lombok Sharia Festival 2021

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ini Dia Resep JSR untuk Demam Anak, Batuk dan Panas Dalam

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Hukum Memakai Kalung Salib

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • About
  • Advertise
  • Careers
  • Contact
Copyright . Disclaimer . Iklan . Redaksi

Copyright © 2014 - 2021
Chanelmuslim.com - Media Pendidikan & Keluarga

No Result
View All Result
  • Home
  • Jendela Hati
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Sakinah
    • Pranikah
  • Ayah Bunda
    • Tumbuh Kembang
    • Parenting
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Kesehatan
    • Kecantikan
    • Komunitas
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Nasional
    • Foto News
    • Dunia
    • Palestina
    • Sekolah
    • Ekonomi
    • Opini
    • Editorial
    • Info Bisnis
    • Event
  • Khazanah
    • Ustadzah
    • Quran Hadits
    • Kisah
    • Nasihat
  • Konsultasi
    • Arsitektur
    • Kesehatan
    • Syariah
  • Galeri
    • Foto
    • Video
    • Komik
    • Market
  • Oase

Copyright © 2014 - 2021
Chanelmuslim.com - Media Pendidikan & Keluarga