BAGAIMANA cara mengajarkan anak untuk berkompetisi yang sehat? Seperti diketahui, kehidupan di dunia ini dipenuhi dengan kompetisi. Mengajarkan kontrol kepada anak yang sangat kompetitif bukanlah tugas yang mudah bagi orangtua yang anak-anaknya memiliki daya persaingan yang tinggi.
Membesarkan anak yang kompetitif membutuhkan keterampilan pengasuhan yang cerdas.
Baca Juga: Macam-Macam Metode Mengajarkan Anak Membaca
Cara Mengajarkan Anak untuk Berkompetisi yang Sehat
Ada beberapa saran bagaimana mengajari anak untuk mengikuti kontes dan mengambil bagian kontes secara produktif daripada menjadi sangat kompetitif.
1. Menyalurkan semangat mereka dengan benar
Ajari anak untuk menikmati apa yang mereka lakukan sambil menanamkan nilai bahwa mereka dapat melakukan hal yang lebih dari sekedar menang dengan bakat yang mereka miliki.
Mereka bisa menjadi bagian dari tim, berteman, dan bersenang-senang.
2. Kembangkan kepemimpinan yang baik pada anak
Minta anak untuk mengajar orang lain. Ini akan membantu anak merasakan pencapaiannya sendiri, dan mereka termotivasi untuk melakukannya dengan baik untuk memberikan contoh yang tepat.
3. Berikan penguatan yang positif dan hargailah mereka
Hargai kekuatan anak. Dorong mereka untuk bekerja pada kekuatan mereka dan cukup merangsang mereka untuk ingin menjadi lebih baik.
Beri tahu mereka bagaimana usaha mereka lebih penting daripada hasilnya.
4. Ajari mereka untuk kalah dengan elegan
Tunjukkan cinta dan dukungan tanpa syarat kepada anak ketika mereka kalah. Ini akan membantu mereka untuk tampil anggun. Ingatkan kembali bahwa berusaha lebih penting daripada menang.
Kerendahan hati dan berpikir positif perlu menjadi prioritas utama bagi anak.
5. Dorong anak untuk memperluas cakrawala mereka
Minta anak untuk mencoba tantangan baru. Seringkali anak-anak takut untuk mengerjakan tugas baru karena takut gagal. Bantu mereka memahami bahwa jika mereka tidak berani mencoba, mereka tidak akan pernah tahu apa yang saja yang sudah mereka kuasai.
6. Sebut perilaku negatif
Jika anak melempar iPad-nya dengan kasar atau berteriak pada tali sepatu karena dia tidak bisa mengikatnya, maka bicaralah pada mereka bahwa hal itu bukanlah perilaku yang baik.
7. Bantu mereka memprioritaskan apa yang perlu mereka capai
Pastikan anak-anak tidak melakukan apapun lebih dari yang bisa mereka tangani. Ajari anak untuk memprioritaskan hal-hal dengan tepat.
Itu lebih bijak dari pada membuat anak mengerjakan beragam hal tapi tidak tepat sasaran.
8. Jangan mendorong agenda orangtua pada anak
Ingatlah bahwa anak memiliki kehidupannya sendiri. Ini melibatkan aspirasi, hal yang disukai dan tidak disukai yang berbeda dari orangtua.
Jangan memaksakan agenda Anda pada anak meski Anda berpikir hal itu tepat untuk mereka.
Sangat penting untuk mencapai keseimbangan agar anak tidak berkecil hati karena persaingan dan juga tidak menjadi perfeksionis dan hiper-kompetitif.
Tetapkan standar yang tepati pada anak sehingga mereka berkembang menjadi orang yang berprestasi yang menghargai persaingan yang sehat dan tahu kapan harus menerima kekalahan dengan elegan. [Maya/Cms]